Wakil Ketua PDM Surabaya Kompak Wisuda Bareng Anaknya
Arif An bersama M. Zidan Sultan Attar saat wisuda di UM Surabaya. foto: um surabaya
UM Surabaya

Kisah inspiratif datang dari kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya). Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya M. Arif An berhasil meraih gelar bersama putranya, Muhammad Zidan Sultan Attar, dalam sebuah momen wisuda yang penuh kebanggaan, Sabtu (31/8/2024).

Arif An menuntaskan pendidikan di program Pascasarjana dengan jurusan Hukum Ekonomi Syariah, sementara Zidan menempuh pendidikan di jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Momen ini menjadi istimewa karena keduanya dapat merayakan kelulusan bersama, meski Zidan sempat mengalami penundaan kuliah selama satu tahun.

“Alhamdulillah, bisa kuliah tepat waktu dan wisuda bareng, meski anak saya molor satu tahun. Semuanya bisa terlewati dengan baik,” ujar Arif An dengan penuh syukur.

Di tengah kesibukannya sebagai tenaga teknis di Kementerian Sosial RI, Arif An tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pendidikannya.

“Jadi Jumat hingga Minggu saya gunakan untuk fokus kuliah, mengerjakan tugas, dan lain sebagainya,” tambahnya.

Sementara itu, Zidan mengaku tak menyangka bisa wisuda bersamaan dengan sang ayah, mengingat dirinya sempat mengalami keterlambatan studi selama setahun.

“Ayah selalu memotivasi saya, terus mendorong agar saya tidak menambah semester lagi,” kata Zidan.

Saat ditanya tentang harapannya untuk Zidan, Arif An mengungkapkan keinginannya agar sang anak bisa mengembangkan diri menjadi seorang pengusaha, sejalan dengan jurusan manajemen yang diambilnya.

Meskipun Zidan sempat mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan studinya, ia sudah memiliki karier yang cemerlang sebagai direktur di bisnis yang dirintisnya sendiri.

Untuk masa depan, Arif An berencana melanjutkan studi ke jenjang Doktoral (S3), sementara Zidan memilih untuk mengembangkan kariernya terlebih dahulu.

Zidan juga membagikan nasihat dari sang ayah yang selalu diingatnya, terutama saat menghadapi tantangan dan hambatan.

“Terus belajar, terus memberi manfaat. Untuk setiap hal yang mengganggu pikiran, jangan terlalu dipikirkan, tapi harus segera dikerjakan,” tutur dia.

Kisah Arif An dan Zidan menjadi bukti nyata bahwa komitmen dan dukungan keluarga adalah kunci utama dalam meraih sukses pendidikan.

Wisuda bersama ini tidak hanya menandai pencapaian akademik, tetapi juga mengukuhkan ikatan keluarga yang kuat dalam perjuangan menuntut ilmu. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini