Manusia di dunia ini pasti pernah berjanji atau melakukan janji. Seperti janji bertemu, janji kepada orang tua, janji kepada rakyat, janji pemimpin, janji dalam berdagang, janji dalam transaksi.
Atau janji membayar utang, janji untuk insyaf, janji untuk bertaubat dan janji-janji lain dalam akta tertulis, atau janji lisan yang pernah diucapkan oleh manusia itu.
Janji merupakan sesuatu yang sangat dijaga dalam Islam, selama janji tersebut tidak dimaksudkan untuk tujuan maksiat dan ingkar kepada Allah.
“Maka jangan meremehkan masalah janji, karena setiap janji yang terucap, kelak akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” (QS. Al-Isra : 34)
Ada pun orang yang senantiasa memegang teguh amanah dan menepati janji merupakan bukti kebenaran iman seseorang dan merupakan salah satu karakter orang orang beriman yang dijanjikan keberuntungan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala
“Dan beruntunglah orang yang memelihara amanat-amanat yang dipikulkan atas mereka dan memelihara janjinya yang dijalin dengan pihak lain.” (QS. Al Mukminun : 8)
Sementara kebiasaan ingkar janji termasuk salah satu dari tanda-tanda kemunafikan.
“Tanda tanda orang munafik itu ada tiga; apabila berkata berdusta, apabila berjanji tidak ditepati atau ingkar, dan apabila dipercaya berkhianat.” (HR. Bukhari Muslim)
Perbuatan baik, apa pun yang kita lakukan, ternyata menjadi jalan bagi datangnya rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
“Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Al-Araf : 56)
Selain berbuat baik, memohon ampun kepada Allah dapat mendatangkan rahmat-Nya, seperti yang ditegaskan Allah dalam firman-Nya :
“Karena itu, agar kita mendapat rahmat dari Allah, bersegeralah minta maaf dan bertobat setelah berbuat salah atau perbuatan maksiat yang dilarang.” (QS. An Naml : 46)
Dan masih ada cara lain untuk mendapatkan rahmat Allah, yakni menyerukan kebaikan dan mencegah orang lain berbuat dosa dan maksiat. Profesi sebagai penyeru kebaikan itu banyak ragamnya, bisa juga trainer dan inspirator di dalamnya.
“Dan orang orang yang beriman, laki laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah’.(QS. At Taubah : 71). (*)
*) Ferry Is Mirza DM, Aktivis Muhammadiyah dan Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Jatim