Pengaruh Dosa dan Maksiat
foto: pinterest
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd,
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Make repentance not only for the sins you have committed, but also for the obligations you have not fulfilled.”

“Jadikan tobat bukan hanya untuk dosa-dosa yang telah kamu lakukan, tapi juga untuk kewajiban yang belum kamu tunaikan.”

Di zaman sekarang, kaum Muslimin dihadapkan pada berbagai bencana yang sebagian besar disebabkan oleh maraknya kemaksiatan dan dosa.

Mulai dari korupsi yang merajalela di hampir semua lapisan birokrasi, suap menyuap dalam proses politik, hingga penyalahgunaan wewenang demi kepentingan pribadi dan golongan.

Setiap hari, kemaksiatan seolah menjadi rutinitas. Banyak yang tanpa sadar membuka aurat tanpa keinginan untuk menutupinya dengan jilbab yang sempurna.

Salat lima waktu, yang sudah jelas wajib hukumnya, sering kali diabaikan tanpa rasa bersalah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dosa didefinisikan sebagai pelanggaran terhadap hukum agama, moral, atau norma yang diakui oleh masyarakat, yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Sementara itu, maksiat adalah perbuatan yang tercela, melanggar nilai agama atau moral, dan sering kali mengganggu kesejahteraan masyarakat.

Dalam ajaran Islam, dosa dan maksiat adalah tindakan yang dilarang. Ali bin Abi Tholib pernah berkata:

مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ

“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan tobat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Pernyataan Ali bin Abi Tholib sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”(QS. Asy Syuraa: 30)

Ibnu Qoyyim Al Jauziyah juga menegaskan bahwa akibat dari berbuat dosa adalah hilangnya nikmat dan datangnya bencana.

Setiap nikmat yang hilang dari seorang hamba adalah karena dosa, begitu pula musibah yang datang.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya setiap hamba merenungkan hal ini. Setiap musibah yang menimpa kita, yang menghampiri negeri ini, semuanya adalah akibat dari dosa dan maksiat yang kita perbuat.

Semoga kita semua senantiasa diingatkan untuk bertobat dan memperbaiki diri. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini