*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Sudah selesai dengan diri sendiri
Pernahkah kita melihat atau mengenal seseorang yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah?
Dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan?
Tetap terkendali dan sabar saat difitnah, diejek, dan dicaci, sebaliknya juga bersikap kalem saat disanjung?
Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan atau menjadi pimpinan, dan juga saat menjadi bawahan.
Bersikap biasa saja ketika makan di restoran mewah, dan tidak menolak makan di warung sederhana di pinggir jalan.
Tidak bangga saat baik mobil mewah, dan tidak minder saat naik bajaj atau bus umum.
Tidak rakus dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya, dan tidak mengeluh saat jatuh.
Menggunakan sandang-papan dan peralatan untuk dimanfaatkan fungsinya, bukan untuk dipamerkan mereknya.
Mata mereka sudah tidak silau, dan tidak tergoda dengan indahnya bungkus atau pernak-pernik asesoris.
“MEREKA LEBIH MEMILIH ARTI HIDUP.”
Memilih teman tanpa membedakan status sosial, gelar, atau profesi.
Orang-orang seperti ini, adalah orang-orang yang sudah “SELESAI DENGAN DIRI SENDIRI.
Kakinya menapak bumi dan menjalani realitas, tetapi JIWANYA sudah berada di “langit.”
Ego atau keakuannya sudah ditaklukkannya. Buat mereka, kehidupan di atas bumi yang mereka jalani, hanyalah sekedar peran-peran fana dan Sang Khalik yang Maha Agung.
Carilah mereka!
Dan jadikan mereka sahabat sejati. Bila tak kau temukan, maka jadilah mereka sahabat.
Barakallah fiikum. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News