Di masa sekarang dan di masa depan, mahasiswa komunikasi memiliki prospek profesi yang sangat luas. Sebagai komunikator di era digital, termasuk mengelola media sosial lembaga maupun institusi. Belum lagi kebutuhan sebagai humas atau public relations. Sekarang ini banyak kasus-kasus bermunculan. Kasus bulliying mahasiswa kedokteran, kasus bulliying anak mantan jenderal dan sebagainya.
Kasus-kasus yang sedang viral ini memerlukan peran humas atau public relations yang merupakan bidang garapan mahasiswa komunikasi. Hal ini disampaikan oleh Fajar Junaedi, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) saat kuliah umum yang digelar Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Madiun (UMMAD) pada Selasa (3/9).
“Perkembangan teknologi digital adalah kesempatan emas bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk menjadi bagian dari perubahan. Menjadi kreator konten yang positif bisa dikembangkan,” ujar Fajar.
Puluhan mahasiswa Ilmu Komunikasi UMMAD antusias menyimak materi kuliah umum. Mereka memberikan beragam respon melalui berbagai pertanyaan.
Kaprodi Ilmu Komunikasi UMMAD, Latutik, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengembangan suasana akademik di UMMAD.
“Dengan adanya para akademisi dan praktisi yang datang ke UMMAD, diharapkan bisa mendekatkan mahasiswa dengan atmosfer komunikasi,” ujarnya.
UMMAD kini telah bertransformasi menjadi kampus berbasis digital. Dengan serangkaian inovasi di bawah kepemimpinan Sofyan Anif, UMMAD telah mengalami kemajuan. Hal ini buktikan dengan meningkatnya akreditasi berbagai program studi di UMMAD, serta meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada UMMAD.
Dengan berbagai inovasi dan kerjasama yang dijalin, UMMAD menjadi pilihan untuk melanjutkan studi pendidikan tinggi. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
