Kegelapan Menuju Cahaya: Inspirasi dari Kisah Umar bin Khattab
UM Surabaya

Oleh: Syahrul Ramadhan, SH, M Kn

Kehidupan Umar bin Khattab, sebelum dan sesudah memeluk Islam, adalah salah satu contoh transformasi luar biasa dari kegelapan menuju cahaya. Umar yang awalnya adalah seorang musyrik dan penentang keras Islam, berubah menjadi salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling berpengaruh. Kisah perubahannya menggambarkan betapa hidayah Allah SWT dapat mengubah hati seseorang, bahkan dari keburukan yang paling dalam menuju ketakwaan yang paling tinggi.

Kisah Umar bin Khattab: Dari Kegelapan Menuju Cahaya

Umar bin Khattab terkenal dengan sifatnya yang tegas dan kuat. Sebelum memeluk Islam, ia adalah salah satu musuh besar Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Dia bahkan berencana membunuh Nabi. Namun, rencana jahat itu terhenti ketika dia mendengar bacaan Al-Qur’an dari saudarinya, yang telah lebih dulu memeluk Islam. Umar sangat tersentuh oleh keindahan ayat-ayat Al-Quran, sehingga hatinya yang keras mulai melembut. Dalam keadaan yang penuh pergolakan batin, Umar akhirnya datang kepada Rasulullah SAW untuk menyatakan keislamannya.

Perubahan Umar adalah bukti kuat tentang bagaimana Allah SWT memberikan hidayah kepada hamba-Nya. Sebagaimana Dalam QS At-Tahrim ayat 8, Allah berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Ayat ini menyeru kepada orang-orang beriman untuk melakukan taubat nasuha, taubat yang tulus dan sungguh-sungguh. Hal ini sangat relevan dengan perjalanan hidup Umar. Ia bertaubat dari kekufuran dan permusuhannya terhadap Islam, dan Allah SWT tidak hanya mengampuninya, tetapi juga menjadikannya salah satu khalifah yang paling mulia dalam sejarah Islam.

Cahaya Keimanan yang Menyertai Umar

Setelah memeluk Islam, Umar bin Khattab berubah menjadi pribadi yang sangat taat. Keimanan dan ketakwaannya sangat kuat, hingga Rasulullah SAW bersabda:

”Sesungguhnya setan lari dari bayangan Umar.”

(HR. Bukhari).

Keberanian, kejujuran, dan ketegasan Umar dalam menegakkan keadilan serta membela Islam menjadikannya simbol dari cahaya keimanan yang terang. Umar menjadi salah satu khalifah yang paling dihormati, menjalankan pemerintahan dengan penuh amanah dan keadilan, menjunjung tinggi nilai-nilai syariat, serta melindungi umat Islam dari berbagai ancaman.

Hikmah dari Umar bin Khattab dan QS At-Tahrim 8

Kisah Umar bin Khattab mengajarkan kita bahwa tidak ada yang terlalu jauh dari rahmat Allah. Sekeras apa pun hati seseorang, Allah mampu mengubahnya melalui cahaya keimanan. Sebagaimana Allah menyeru orang-orang beriman dalam QS At-Tahrim ayat 8 untuk bertaubat dan memohon kepada-Nya, kita pun diajak untuk senantiasa memperbaiki diri, meninggalkan kegelapan dosa, dan menuju cahaya ketakwaan.

Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa cahaya iman dan ketakwaan akan terus memandu orang beriman, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Dengan berpegang teguh pada hidayah Allah, seperti yang dilakukan Umar, kita akan memperoleh ampunan dan rahmat-Nya, serta tempat yang mulia di surga.

Kisah Umar dan ayat ini mengajarkan bahwa perubahan menuju kebaikan selalu mungkin, asalkan kita mau membuka hati dan bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini