Menghindari Bahaya Pinjaman Online
foto: pixabay
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza

Jumat mubarak,

Salah satu kenyataan yang diakui oleh manusia adalah bahwa dunia ini penuh dengan berbagai ujian dan cobaan, yang datang dalam berbagai bentuk.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

“Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah- buahan…” (QS. Al-Baqarah: 155)

Ujian-ujian ini tidak membedakan antara seorang muslim dan nonmuslim. Akan tetapi, seorang muslim melihat cobaan ini dengan perspektif yang berbeda, yang dapat meringankan beban kesedihan, bahkan membawanya pada tingkat rida, suatu derajat yang tinggi yang hanya Allah berikan kepada hamba-Nya yang terpilih.

Takwa adalah sikap seorang muslim saat tertimpa musibah

Betapa agungnya sebuah prinsip ini yang menunjukkan kita jalan keluar dari musibah dan kesulitan yang kita hadapi.

Sesungguhnya jalan keluar itu adalah takwa kepada Allah, sebagaimana firman-Nya Ta’ala,
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya.”

Jalan keluar dari kesempitan dan kesulitan di dunia dan akhirat, serta rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka oleh manusia.

Takwa berasal dari kata “wiqayah”, yang berarti menjaga sesuatu dari hal-hal yang merusak dan menyakitinya, serta menjadikan diri seseorang dalam perlindungan dari apa yang ditakutinya. Maka, takwa adalah menjaga diri dari hal- hal yang mendatangkan dosa, dengan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan.

Takwa kepada Allah adalah sebab terlepasnya dari kesulitan dan musibah. Takwa juga akan menambah iman dan keyakinan seseorang kepada Allah Ta’ala. Ibnu Atha’ berkata
“Sejauh mana mereka dekat dengan takwa, sejauh itulah mereka meraih keyakinan.”

Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kalian.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Dan orang yang benar-benar mulia adalah yang mulia di sisi Allah Ta’ala. Timbangan yang benar untuk mengukur nilai seseorang adalah timbangan takwa, timbangan hubungan dengan Allah, mengingat-Nya, dan bertakwa kepada-Nya.

Bahaya Riba 

Pinjaman online (pinjol) yang melibatkan riba, merupakan salah satu bentuk transaksi yang dilarang dalam Islam. Riba merupakan pendapatan yang kotor, terlarang, dan penuh malapetaka.

Selain itu, riba membawa kerugian dalam agama dan dunia, baik di masa kini maupun masa depan, bagi siapa saja yang terlibat di dalamnya, membantu, atau merestuinya dalam bentuk apa pun, baik dengan mengambil atau memberi, menulis atau menjadi saksi, atau cara lain apa pun yang mendukung dan membantu transaksi yang batil dan zalim ini. T

ransaksi yang sejatinya adalah bentuk perlawanan dan peperangan terhadap Allah dan Rasul-Nya serta penindasan yang kejam terhadap manusia. Transaksi ini bergantung pada dosa dan permusuhan, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

“Dan tolong- menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong- menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Ma’idah: 2)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini