UM Surabaya

Menghadirkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

Moderasi beragama Muhammadiyah membawa nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin—memberikan pencerahan, mencerdaskan, dan mencerahkan kehidupan umat manusia.

Sikap toleransi Muhammadiyah berbeda dengan toleransi yang bersifat arogansi atau intoleransi yang tersembunyi.

Sebagai penggerak wasathiyyatul Islam, Muhammadiyah memosisikan diri sebagai organisasi yang tetap berpegang pada prinsip tajdid (pembaruan), purifikasi, dan dinamika kehidupan.

Pendekatan moderasi agama yang digunakan Muhammadiyah berusaha menghindari isu-isu SARA yang sensitif dengan sikap arif dan bijaksana.

Pendekatan ini sering kali menimbulkan berbagai paradigma dan perdebatan, karena praktik di lapangan sering kali berbeda dari harapan dan cita-cita yang diinginkan.

Sebagai organisasi yang membawa nilai-nilai Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, moderasi beragama Muhammadiyah lebih menekankan pada Islam berkemajuan yang mencerahkan dan mencerdaskan.

Bukan sebaliknya, moderasi agama yang meredupkan dan menjatuhkan satu sama lain karena saling tuding atau mencari pembenaran tunggal. Sikap moderasi beragama Muhammadiyah menekankan Islam yang rahmatan lil ‘alamin dengan mengedepankan uswatun hasanah dan akhlakul karimah.

Tidak merasa paling benar, tidak memaksakan pembenaran, dan tidak mencari jumlah massa untuk membuktikan kebenaran.

Nilai-nilai toleransi dalam Muhammadiyah sudah sangat profetik dan autentik, tanpa perlu dilabeli dengan citra agama yang “ramah” atau “benar”.

Pada akhirnya, kehidupan ini adalah untuk mencari ridha Allah semata, dan berusaha menjadi insan bertakwa yang berharap kelak memasuki surga-Nya. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini