Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah melalui hadis Sufyan ibnu Uyaynah dengan sanad yang sama. Imam Ahmad telah meriwayatkannya dari jalur yang sama, dan Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah Az-Zahrani, telah menceritakan kepada kami Hafs ibnu Umar Al-Adni, dari Al-Hakam ibnu Aban, dari Ikrimah yang mengatakan bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya: kemudian kalian pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kalian megah-megahkan di dunia itu). (At-Takatsur: 8) Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, nikmat apakah yang kami dapatkan, sesungguhnya kami hanya makan roti gandum untuk mengganjal perut kami?” Maka Allah mewahyukan kepada Nabi-Nya: Katakanlah kepada mereka, “Bukankah kamu mengenakan terompah dan minum air yang sejuk? Itu adalah termasuk nikmat.”
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar’ah, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sulaiman ibnul Asbahani, dari Ibnu Abu Laila, yang menurut perawi diyakini ia menerimanya dari Amir, dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) sehubungan dengan makna firman-Nya: kemudian kalian pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kalian megah-megahkan di dunia itu). (At-Takasxir: 8) Kemudian beliau (shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda: (yaitu) Keamanan dan kesehatan.
Zaid ibnu Aslam telah mengatakan dari Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) sehubungan dengan makna firman-Nya: kemudian kalian pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan. (At-Takatsur: 8) Yakni perut kenyang, minuman yang sejuk, naungan rumah. penciptaan bentuk yang tegak (sempurna). dan nikmatnya tidur.
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkannya dengan sanad seperti di atas, dari Zaid ibnuy Aslam dalam permulaan surat ini.
Sa’id ibnu Jubair mengatakan bahwa akan dipertanyakan juga sampai madu yang diminum. Mujahid mengatakan akan dipertanyakan pula semua kesenangan dunia. Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa termasuk nikmat yang akan dipertanyakan ialah makan siang dan makan malam. Abu Qilabah mengatakan bahwa termasuk nikmat ialah makan samin dan madu dengan roti. Dan pendapat yang paling mencakup adalah yang dikemukakan oleh Mujahid.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: kemudian kalian pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan. (At-Takatsur: 8) Bahwa nikmat itu adalah kesehatan tubuh, pendengaran, dan penglihatan. Allah akan mempertanyakan hamba-hamba-Nya untuk apakah semuanya itu digunakan, sedangkan Dia Maha Mengetahui hal tersebut dari mereka. Hal ini disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu: Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya. (Al-Isra: 36)
Di dalam kitab Sahih Bukhari dan Sunan Turumuzi serta Sunan Nasai dan Sunan Ibnu Majah telah disebutkan melalui hadis Abdullah ibnu Sa’id ibnu Abu Hindun, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) pernah bersabda:
“نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ”
Ada dua macam nikmat yang banyak memperdaya kebanyakan manusia, yaitu kesehatan dan waktu luang.
Makna yang dimaksud dari hadis ini ialah bahwa mereka melalaikan mensyukuri kedua nikmat tersebut dan tidak mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan terhadap keduanya. Dan barang siapa yang tidak menunaikan suatu hak yang diwajibkan atas dirinya, maka dia adalah orang yang terperdaya.
قَالَ الْحَافِظُ أَبُو بَكْرٍ الْبَزَّارُ: حَدَّثَنَا الْقَاسِمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى الْمَرْوَزِيُّ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بن الحسن ابن شَقِيقٍ، حَدَّثَنَا أَبُو حَمْزَةَ، عَنْ لَيْثٍ، عَنْ أَبِي فَزَارَةَ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَا فَوْقَ الْإِزَارِ، وَظِلُّ الْحَائِطِ، وخُبْز، يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، أَوْ يُسْأَلُ عَنْهُ”
Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim ibnu Muhammad ibnu Yahya Al-Marwazi, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain ibnu Syaqiq, telah menceritakan kepada kami Abu Hamzah, dari Lais, dari Abu Fazzarah, dari Yazid ibnu Asam, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) telah bersabda: Pakaian di atas kain, naungan tembok (rumah), dan air minum, kelak seorang hamba akan dihisab mengenainya atau diminta pertanggungjawabannya.
Kemudian Imam Al-Bazzar mengatakan bahwa kami tidak mengenai hadis ini kecuaii hanya melalui sanad ini.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا بَهْزٌ وَعَفَّانُ قَالَا حَدَّثَنَا حَمَّادٌ -قَالَ عَفَّانُ في حديثه: قال إسحاق ابن عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “يَقُولُ اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ -قَالَ عَفَّانُ: يوم القيامة-: يا بن آدَمَ، حَمَلْتُكَ عَلَى الْخَيْلِ وَالْإِبِلِ، وَزَوَّجْتُكَ النِّسَاءَ، وَجَعَلْتُكَ تَرْبَع وَتَرْأَسُ، فَأَيْنَ شُكْرُ ذَلِكَ؟ ”
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bahz dan Affan, keduannya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Hammad, bahwa Affan telah mengatakan dalam hadisnya bahwa Ishaq ibnu Abdullah telah meriwayatkan dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) yang telah bersabda: Allah (Subhanahu wa Ta’ala) berfirman —Affan mengatakan pada hari kiamat nanti— , “Hai anak Adam, Aku telah membawamu di atas kuda dan unta, dan Aku kawinkan kamu dengan wanita, dan Aku jadikan kamu dapat memimpin dan berkuasa, maka manakah ungkapan rasa syukurmu atas semuanya itu?”
Imam Ahmad meriwayatkan hadis ini secara munfarid melalui jalur ini.
Demikianlah akhir tafsir surat At-Takatsur, dan segala puji bagi Allah (Subhanahu wa Ta’ala) atas segala karunia-Nya.
Maha benar Allah dengan segala firman Nya. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News