Kemenko PMK Tinjau Pemberian Makanan Tambahan Anak Usia Sekolah.
Kemenko PMK Tinjau Pemberian Makanan Tambahan Anak Usia Sekolah.
UM Surabaya

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Nunung Nuryartono mengunjungi SD Negeri Sidomulyo dan SD Negeri Sendangsari di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta untuk melakukan monitoring dan evaluasi implementasi pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja (RAN PIJAR), pada Kamis (29/8/2024).

Agenda tersebut merupakan bagian dari amanat Permenko Nomor 1 Tahun 2022 untuk melihat aksi nyata implementasi RAN PIJAR dengan salah satu kegiatannya berupa Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilakukan untuk mengoptimalisasikan kesehatan dan gizi anak usia sekolah dan remaja.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Nunung menerangkan, pemberian PMT-AS oleh Pemerintah Kabupten Kulon Progo telah dilakukan sejak tahun 2018 yang berikan dalam bentuk makanan kudapan pada jam istirahat sekolah dengan panduan menu berasal dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

Nunung mengatakan, komitmen dan inovasi pemerintah Kabupaten Kulon Progo harus terus ditingkatkan sehingga pemberian gizi dan pelayanan kesehatan dapat menunjang upaya mempersiapkan kualitas SDM yang unggul dan berdaya saing di masa depan.

Terlebih, anak usia sekolah dan remaja berusia 8-23 tahun berdasarkan Sensus Penduduk 2020 merupakan kelompok yang sangat strategis dalam pembangunan dengan jumlah mencapai 75 juta jiwa atau 27,94%.

“Kondisi gizi anak usia sekolah dan remaja tidak hanya kekurangan gizi tetapi juga banyak dijumpai anak dan remaja yang kelebihan gizi. Untuk itu diharapkan pemberian PMT-AS ini disertai dengan pemberian edukasi terkait gizi seimbang,” ujar Nunung.

Lebih lanjut, Nunung menyampaikan, program gizi dan kesehatan bagi anak sekolah yang telah dijalankan Kabupaten Kulon Progo telah sesuai dengan amanat Permenko PMK Nomor 1 Tahun 2022 tentang RAN PIJAR.

“Melihat jumlah anak usia sekolah dan remaja yang ada di Kabupaten Kulon Progo, maka kami menyarankan inovasi yang sudah dimiliki Kulon Progo dapat dilanjutkan untuk mengupayakan perbaikan kesehatan, salah satunya melalui UKS dan aktivitas fisik di sekolah’,” imbuh Nunung.

Nunung juga berharap, program serupa diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya perbaikan gizi dan kesehatan di lingkungan pendidikan. Upaya itu perlu dilakukan mengingat sebagian besar waktu anak-anak banyak dilakukan di lingkungan sekolah, yaitu melalui makan pagi, kudapan pagi, dan makan siang ketika berada di sekolah.

Turut hadir dalam agenda tersebut, Pj. Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas Diah Lenggogeni, dan sejumlah perwakilan dari Kementerian Sosial, Kememterian Agama, Kemendikbudristek, dinas-dinas terkait di Kabupaten Kulon Progo, serta perwakilan dari mitra pembangunan, seperti United Nations Population Fund Indonesia, World Food Programme Indonesia, Friedrich-Ebert-Stiftung Indonesia, dan RISE Foundation. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini