Sejak Tahun 1923 Muhammadiyah Telah Berikan Bantuan Beasiswa Pendidikan
UM Surabaya

Semangat pemberian beasiswa di kalangan Persyarikatan Muhammadiya sudah dimulai sejak generasi awal Muhammadiyah. Salah satu contohnya adalah pendirian “Fonds-Dachlan” pada 30 Maret hingga 2 April 1923, yang bertujuan menggalang dana untuk beasiswa anak-anak pribumi agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, khususnya di negara-negara Islam.

“Fonds-Dachlan ini adalah cikal bakal komitmen akselerasi Muhammadiyah dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Program ini bahkan sudah memberikan beasiswa untuk studi di luar negeri sejak awal,” jelas Direktur Utama Lazismu Pusat, Ibnu Tsani pada acara Orientasi dan Pembinaan AIK Beasiswa Kader Muhammadiyah 2024, Sabtu (14/09/2024).

Baru baru ini, Muhammadiyah telah gelontorkan dana dengan total Rp3,5 miliar. Program ini dijalankan melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) serta Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Program ini ditujukan bagi 400 penerima beasiswa yang tersebar di berbagai daerah di dalam maupun luar negeri.

Program ini merupakan bagian dari pilar pendidikan Lazismu yang telah berjalan sejak lama.

“Beasiswa Kader adalah perwujudan dari pilar pendidikan yang ada di Lazismu. Pilar ini diisi dengan berbagai program beasiswa, salah satunya adalah beasiswa kader,” ujar Tsani.

Ibnu Tsani menambahkan, sejak dahulu, Muhammadiyah sudah memiliki pandangan jauh ke depan untuk menjadi gerakan transnasional yang berfokus pada peningkatan kualitas SDM.

“Kader adalah soal kualitas SDM. Dalam 20 tahun terakhir, kita lihat negara-negara maju seperti Korea dan Jepang berhasil melewati jebakan pendapatan kelas menengah berkat peningkatan kualitas SDM mereka. Kualitas SDM yang unggul mendorong kualitas riset dan membawa kemajuan bagi bangsa,” jelasnya.

Tsani berharap, dengan adanya program beasiswa ini, dampak positif bisa dirasakan, tidak hanya bagi para penerima beasiswa, tetapi juga bagi Persyarikatan Muhammadiyah di masa depan.

“Setelah menyelesaikan studi, jangan lupa kembali ke Muhammadiyah. Pulanglah ke rumah. Semoga sukses dengan studinya, dan selamat kepada para penerima beasiswa,” tutup Tsani. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini