UM Surabaya

Dia menjelaskan bahwa mencintai-Nya mengharuskan untuk mengikuti Rasul-Nya dan bahwa mengikuti Rasul itu mengharuskan hamba untuk mencintai Allah. Inilah cinta yang diujikan oleh Allah kepada orang-orang yang mengklaim telah mencintai Allah. Sebab dalam masalah ini banyak kesamaran. ”

Ibnu Katsir berkata, “Ayat ini adalah hakim bagi setiap orang yang mengaku telah mencintai Allah tetapi tidak berada di atas jalan Muhammad, maka sesungguhnya pada saat yang sama ia telah berdusta dalam pengakuannya sehingga ia mengikuti syariat Muhammad dan agama Muhammad dalam segala ucapan dan perbuatan mereka.”

Ibnul Qayyim berkata, “Firman Allah, niscaya Allah mengasihimu. mengisyaratkan kepada bukti cinta, buah dan manfaatnya. Bukti dan tanda cinta ialah mengikuti Rasul, sedangkan manfaat dan buahnya ialah mencintai Dzat yang mengutus Rasul kepada kalian. Selama mengikuti Rasul tersebut tidak bisa tercapai maka cintamu kepada-Nya pun tidak tercapai, dan cinta-Nya kepadamu pun sirna.”

Mengamalkan Sunah

Mengamalkan sunnah dalam kehidupan sehari-hari merupakan perkara penting yang diperintahkan Allah SWT sebagai wujud mentaati serta mencintai Rasulullah saw.

Keberkahan, keselamatan dan kebahagiaan akan dirasakan seorang mukmin ketika ia bersemangat mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah saw.

Tidaklah salah seorang dari kalian beriman (dengan iman yang sempurna) sehingga aku lebih dicintai dari kedua orang tuanya, anaknya dan manusia semua. (HR. Bukhari) Rasulullah Saw dalam hadits Anas bin Malik,

beliau berkata: Rasulullah Shallallahu Saw berkata kepadaku: “Wahai, anakku! Jika kamu mampu pada pagi sampai sore hari di hatimu tidak ada sifat khianat pada seorangpun, maka perbuatlah,” kemudian beliau saw berkata kepadaku lagi: “Wahai, anakku! Itu termasuk sunnahku. Dan barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku, maka aku bersamanya di Surga“ (HR. Tirmidzi)

Jika seseorang mencintai Nabi Muhammad Saw lebih daripada seluruh manusia, maka ia akan mengikuti petunjuk beliau dan lebih mengutamakannya daripada petunjuk siapa pun dari kalangan manusia.

Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah: “Ketahuilah, bahwa seseorang yang mencintai sesuatu, ia akan mengutamakannya dan mengutamakan keselarasan dengannya. Jika tidak, maka ia tidak benar dalam kecintaannya, dan ia (hanya) orang yang mengaku-ngaku saja. Maka orang yang benar dalam kecintaannya kepada Nabi saw ialah orang yang nampak darinya tanda-tanda tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini