Konsolnas Majelis Tabligh PP Muhammadiyah: Gerakan Spiritualitas Muhammadiyah di Era Disrupsi
Ketua PP Muhammadiyah Dr. M. Saad Ibrahim MA.
UM Surabaya

Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menjadi tuan rumah Konsolidasi Nasional Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Kegiatan berlangsung selama dua hari, sejak Rabu (18/9/2024) itu mengangkat tema “Gerakan Spiritualitas Muhammadiyah di Era Disrupsi”.

Acara dibuka Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Majelis Tabligh Dr. M. Saad Ibrahim, MA dihadiri sejumlah tokoh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di antaranya Ustaz Dr Adi Hidayat serta pimpinan Majelis Tabligh dari berbagai wilayah.

Dalam sambutannya, Kiai Saad Ibrahim, MA menceritakan pengalamannya mewakili Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, dalam menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia beberapa waktu lalu.

Kyai Saad Ibrahim berbagi cerita menarik saat bertemu dengan Paus Fransiskus. Dalam kesempatan tersebut, ia mendoakan agar Allah memberikan hidayah kepada Paus Fransiskus. Kisah ini terinspirasi dari hijrah para sahabat Nabi Muhammad SAW ke Habasyah (Ethiopia), di mana perilaku mulia mereka mampu memengaruhi Raja Najasyi untuk memeluk Islam, meskipun keputusannya tidak diumumkan secara terbuka.

Kyai Saad Ibrahim juga mengingatkan para mubaligh agar tidak mudah menjustifikasi seseorang sebagai ahli surga atau ahli neraka berdasarkan kondisi mereka saat ini.

“Bisa saja sekarang kafir, musyrik, tetapi di kemudian hari bertaubat dan menjadi muslim. Sebaliknya, bisa saja sekarang muslim, tapi kemudian tersesat. Maka, Muhammadiyah harus digerakkan dengan semangat tauhid,” tambahnya.

Dalam rangka meningkatkan gerakan spiritualitas Muhammadiyah, Kyai Saad juga mengingatkan pentingnya para mubaligh memiliki amalan-amalan khusus yang dapat berfungsi sebagai syifa’ atau obat, baik secara fisik maupun mental. Salah satu amalan yang dianjurkannya adalah rutin membaca Al-Qur’an secara berurutan dari surat Al-Fatihah hingga surat An-Nas.

Dalam Al Qur’an terdapat empat ayat yang menggunakan kata syifa’ atau obat, yaitu dalam QS Yunus: 57, QS An-Nahl: 69, QS Al-Isra’: 82, dan QS Fushilat: 44. Dari keempat ayat tersebut, hanya satu yang berhubungan dengan kesehatan fisik, yakni QS An-Nahl: 69, sementara tiga ayat lainnya mengaitkan syifa’ dengan kesehatan mental. (afifun nidlom)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini