Menguatkan Moderasi Beragama, Kolaborasi Strategis UMM dan ICLRS
UMM menjalin kerja sama dengan International Center for Law and Religion Studies. foto:humas umm
UM Surabaya

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus memperluas jangkauan kerja sama internasionalnya. Terbaru, pada 14 September 2024, UMM menandatangani nota kesepahaman dengan International Center for Law and Religion Studies (ICLRS), menandai komitmen kedua institusi dalam memperkuat moderasi beragama.

Acara ini juga diramaikan dengan diskusi bersama Ali Fauzi, mantan teroris bom Bali yang kini telah bertobat dan sukses menyelesaikan studi doktoralnya di UMM.

Wakil Rektor IV Bidang Riset, Pengabdian, dan Kerja Sama UMM, Muhamad Salis Yuniardi, M.Psi., Ph.D., menilai bahwa kolaborasi ini sangat strategis, mengingat peran Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia.

“Semoga kerja sama ini menjadi langkah awal bagi program-program yang lebih baik di masa depan. Apalagi beberapa dosen UMM dan ICLRS sudah pernah berkolaborasi sebelumnya,” ujarnya.

Salis menekankan bahwa UMM, meskipun merupakan kampus Islam, tidak mewajibkan sivitas akademikanya untuk mengenakan hijab.

“Ini adalah salah satu wujud Islam moderat di UMM, di mana mengenakan hijab harus berangkat dari kesadaran pribadi. Kami juga menjunjung tinggi kesetaraan gender, dengan jumlah perempuan yang berkarya di kampus lebih banyak dibandingkan laki-laki, bahkan di posisi-posisi penting,” tambahnya.

Selain fokus pada pendidikan, UMM juga memiliki berbagai unit bisnis yang mencerminkan kemajuan Islam dalam berbagai sektor.

“Kami memiliki hotel, rumah sakit, bank, taman rekreasi, hingga pom bensin. Pada kesempatan ini, kami juga mengundang para dekan untuk menjajaki kolaborasi lebih lanjut,” kata Salis.

Direktur ICLRS, Prof. Brett Scharffs, menyampaikan kebahagiaannya atas terjalinnya kerja sama ini. Ia mengaku sudah lama berinteraksi dengan sivitas akademika UMM dan meyakini bahwa kampus ini merupakan mitra yang tepat dalam mempromosikan martabat manusia dan moderasi beragama.

“Saya sangat mengagumi praktik Islam moderat di Indonesia, termasuk di Muhammadiyah. Kerja sama ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam memperkuat moderasi beragama,” ujarnya. (wil/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini