*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
Sebagai seorang wanita yang tengah mencari calon imam, penting untuk memastikan bahwa calon yang datang memiliki empat kualitas utama ini sebelum menerimanya. Apa saja kualitas tersebut?
1. Bisa Memimpin Salat
Sekilas, memimpin salat tampak mudah. Namun, apakah benar? Terutama dalam salat jahr (yang bacaannya dikeraskan), tidak semua pria berani atau terbiasa melakukannya.
Mampu memimpin salat menjadi modal penting bagi seorang suami. Karena memimpin salat bukan sekadar soal berdiri di depan, melainkan tentang hafalan, bacaan, dan kekhusyukan.
Bagaimana istri bisa merasakan nikmatnya salat berjamaah jika bacaan suaminya tidak menenangkan? Bagaimana anak-anak bisa termotivasi menghafal Al-Qur’an jika ayahnya hanya membaca surat pendek yang itu-itu saja?
Memimpin salat yang baik mencerminkan kemampuan suami untuk membimbing keluarganya, termasuk dalam mendidik istri dan anak.
2. Bisa Memimpin Doa
Memimpin doa juga tak kalah penting. Jangan dikira ini mudah, namun bukan berarti mustahil. Intinya, seorang laki-laki harus bisa memimpin doa.
Aktivitas sehari-hari kita dipenuhi dengan doa, dari bangun tidur hingga tidur lagi. Jika suami bisa memimpin doa dengan baik, hubungan suami istri akan terasa lebih romantis.
Bayangkan, setelah tahajud bersama, suami memimpin doa, mengadukan semua keluh kesah keluarga kepada Allah, dan sang istri mengaminkannya.
Hal ini akan membuat istri lebih memahami keadaan suami, terutama saat suami berdoa agar Allah melapangkan rezeki mereka. Momen ini akan mempererat hubungan keluarga, baik secara spiritual maupun emosional.
3. Bisa Mengurus Jenazah
Keterampilan ini sangat penting, bahkan bisa dibilang mendesak. Kematian bisa datang kapan saja, dan kita tidak pernah tahu siapa yang akan lebih dulu meninggalkan dunia.
Oleh karena itu, seorang laki-laki harus mampu mengurus jenazah: dari memandikan, mengkafani, menyolatkan, hingga menguburkan.
Seandainya orang tua kita meninggal, siapakah yang mereka kehendaki untuk mengurus jenazahnya? Tentunya, kita berharap suami atau laki-laki dalam keluarga bisa mengambil peran itu dengan penuh tanggung jawab dan kehormatan.
Menguasai ketiga hal ini bukan hanya penting bagi kehidupan rumah tangga, tetapi juga membentuk kharisma dan rasa hormat dalam keluarga serta lingkungan sekitar.
Sebagai calon imam, kemampuan ini akan membangun fondasi kuat dalam menjalani kehidupan bersama.
4. Bisa Mengatur Keuangan Keluarga
Mengatur keuangan adalah salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh seorang suami.
Keluarga yang sehat secara finansial tidak hanya bergantung pada besar kecilnya penghasilan, tetapi juga pada bagaimana pengelolaannya.
Suami yang baik mampu mengatur pengeluaran dengan bijak, menabung untuk masa depan, dan memprioritaskan kebutuhan keluarga di atas keinginan pribadi.
Kemampuan mengelola keuangan akan membantu rumah tangga berjalan stabil dan menghindari konflik yang mungkin timbul akibat masalah keuangan.
Seorang suami yang pandai mengelola keuangan juga mampu memberi contoh yang baik kepada istri dan anak-anak tentang pentingnya hidup hemat dan bijak dalam menggunakan harta. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News