UM Surabaya

Apa yang disebutkan oleh kedua ayat di atas merupakan suatu perumpamaan yang menggambarkan keadaan penduduk Makkah. Karena sesungguhnya Makkah adalah kota yang aman, tenteram, dan tenang; sedangkan orang-orang yang tinggal di sekitarnya tinggal dalam keadaan tidak aman. Barang siapa yang memasuki kota Makkkah, amanlah dia dan tidak takut lagi, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

{وَقَالُوا إِنْ نَتَّبِعِ الْهُدَى مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ أَرْضِنَا أَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَهُمْ حَرَمًا آمِنًا يُجْبَى إِلَيْهِ ثَمَرَاتُ كُلِّ شَيْءٍ رِزْقًا مِنْ لَدُنَّا}

Dan mereka berkata, “Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami.” Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram (Tanah Suci) yang aman. yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezeki (bagi kalian) dari Kami? (Al-Qashash: 57)

Hal yang sama disebutkan pula dalam ayat berikut ini melalui firman-Nya:

{يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا}

rezekinya datang kepadanya melimpah ruah. (An-Nahl: 112)

Yakni enak dan mudah.

{مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ}

dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah. (An-Nahl: 112)

Artinya, mereka mengingkari tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada padanya; dan yang paling besar ialah diutus-NyaNabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) kepada mereka.

Di dalam ayat lain disebutkan:

{أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعْمَةَ اللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّوا قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا وَبِئْسَ الْقَرَارُ}

Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? Yaitu neraka Jahanam, mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman. (Ibrahim: 28-29)

Karena itulah maka Allah mengganti kedua keadaan yang mereka peroleh itu dengan dua keadaan yang kebalikannya. Untuk itu Allah (Subhanahu wa Ta’ala) berfirman:

{فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ}

karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan. (An-Nahl: 112)

Yakni merasakan dan menimpakan secara menyeluruh kepada mereka kelaparan, padahal sebelumnya didatangkan kepada mereka segala macam buah-buahan; dan rezekinya datang kepadanya dengan melimpah ruah dari segenap tempat.

Demikian itu karena mereka durhaka kepada Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) dan selalu menentangnya. Maka Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) berdoa memohon kepada Allah semoga Dia menimpakan musim paceklik kepada mereka, seperti musim paceklik yang dialami oleh Nabi Yusuf. Maka mereka tertimpa paceklik yang menghabiskan segala sesuatu milik mefeka, sehingga mereka terpaksa memakan bulu unta yang dicampur dengan darahnya bilamana mereka menyembelihnya.

Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:

{وَالْخَوْفِ}

dan ketakutan. (An-Nahl: 112)

Demikian itu karena mereka mengganti keamanan mereka dengan rasa takut kepada Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) dan para sahabatnya setelah beliau dan para sahabatnya hijrah ke Madinah. Yakni orang-orang kafir Mekah selalu dicekam oleh rasa takut terhadap, pembalasan Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) dan pasukan kaum muslim. Dan mereka membuat semua yang merekamiliki menjadi hancur dan rendah, sehingga Allah memberikan kemenangan kepada Rasul-Nya atas kota Mekah.

Demikian itu terjadi disebabkan perbuatan mereka (orang-orang kafir Mekah) sendiri, kelaliman serta kedustaan mereka terhadap Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) yang diutus oleh Allah kepada mereka dari kalangan mereka sendiri. Padahal kerasulan Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) yang diangkat dari kalangan mereka merupakan suatu anugerah yang diberikan kepada mereka, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:

{لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولا مِنْ أَنْفُسِهِمْ}

Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri. (Ali Imran: 164), hingga akhir ayat.

{فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الألْبَابِ الَّذِينَ آمَنُوا قَدْ أَنزلَ اللَّهُ إِلَيْكُمْ ذِكْرًا رَسُولا}

maka bertakwalah kepada Allah, hai orang-orang yang mempunyai akal, (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepada kalian, (dan mengutus) seorang rasul. (Ath-Thalaq: 10-11), hingga akhir ayat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini