Ribuan Mahasiswa Baru UM Surabaya Melukis Massal, Ekspresikan Kesehatan Mental Lewat Seni
foto: humas um surabaya
UM Surabaya

Ribuan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) berpartisipasi dalam kegiatan melukis massal sebagai bagian dari Project Social, yang merupakan rangkaian acara Mastama, Ordik, dan Expo UKM (MOX).

Dengan mengusung tema kesehatan mental, para Gen-Z ini mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka melalui lukisan bertajuk “Brainpression,” yaitu visualisasi dari apa yang ada di kepala mereka dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan.

Tak hanya sekadar melukis, para mahasiswa baru juga melakukan kampanye kesadaran kesehatan mental di halaman kampus, pada Sabtu (20/9/2024).

Usai melukis, karya-karya mereka dibentangkan di berbagai titik kampus sebagai pengingat bahwa kesehatan mental merupakan isu yang semakin krusial, terutama bagi generasi muda masa kini.

Khoirul Anam, Kepala Kemahasiswaan UM Surabaya, menyampaikan bahwa mahasiswa baru UM Surabaya mayoritas berasal dari generasi Gen-Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012.

Berdasarkan banyak penelitian, generasi ini merupakan kelompok yang paling rentan terhadap stres.

Ia mengutip penelitian dari The American Art Therapy Association yang menunjukkan bahwa melakukan aktivitas seni selama 45 menit dapat membantu mengurangi stres dengan menurunkan kadar kortisol dalam tubuh.

“Kami berharap kegiatan melukis ini dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental mahasiswa,” ujar Khoirul.

Ia juga menambahkan bahwa gangguan kesehatan mental yang paling sering ditemui di kalangan Gen-Z meliputi kecemasan, depresi, hingga tindakan bunuh diri.

“Generasi ini aktif di media sosial, namun juga menghadapi tantangan besar dari literasi digital yang rendah, seperti cyberbullying, adiksi media sosial, game, dan bahkan judi online, yang semuanya berdampak pada kesehatan mental mereka.”

Media sosial, lanjutnya, sering kali memicu Gen-Z untuk membanding-bandingkan diri mereka dengan orang lain, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan rasa percaya diri dan gangguan mental.

Khoirul berharap aksi melukis massal ini dapat menjadi contoh cara sederhana untuk mengatasi masalah kesehatan mental, yang murah dan dapat dilakukan di mana saja.

Dengan melukis, mahasiswa dapat mengekspresikan emosi dan perasaan mereka dengan bebas.

Sementara itu, Nailla Zahwa Nur Sasongko, mahasiswa baru jurusan S1 Fisioterapi di Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya, menjelaskan bahwa dalam Project Social ini, ia melukis seseorang yang mengalami depresi. Dalam lukisannya, terlihat bagaimana kepala seseorang menjadi penuh dan kacau.

“Saya menggambarkan seseorang yang depresi, di mana kepalanya terasa penuh dengan masalah. Seperti mahasiswa baru yang merasa pusing dengan tugas, masalah keluarga, hingga hubungan dengan teman,” jelas Nailla.

Menurutnya, proyek sosial ini sangat relevan dengan kondisi anak muda saat ini yang rentan terhadap masalah kesehatan mental.

Ia merasa bahwa melukis bisa menjadi cara untuk mengurangi stres dengan menyalurkan perasaan dan isi hati yang terpendam. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini