Bijak Mengelola Harta: Menghindari Gaya Hidup Boros
foto: rentredi
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Harta yang kita dapatkan, profit besar yang kita raih, serta setiap rupiah yang kita peroleh sejatinya adalah nikmat Allah yang dititipkan kepada hamba-hamba-Nya. Semua itu bukan semata-mata karena jerih payah dan keringat yang kita keluarkan.

Allah Ta’ala berfirman: “Dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka, orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al-Hadid: 7)

Dalam mencari, mengumpulkan, dan mengelola harta, seorang muslim harus tunduk pada perintah Allah dan Rasul-Nya. Kita diperintahkan untuk mencarinya dengan cara yang baik dan halal, serta mengelolanya dengan bijak, tanpa bersikap boros atau berlebih-lebihan.

Sebagaimana Allah berfirman: “Wahai manusia, makanlah dari apa yang halal dan baik di bumi.” (QS. Al-Baqarah: 168)

Allah juga melarang kita untuk menghambur-hamburkan harta yang telah diberikan-Nya. Firman-Nya menegaskan:

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (QS. Al-Isra’: 26)

Terdapat banyak ayat dan hadis yang menunjukkan bahwa Allah tidak menyukai orang-orang yang boros. Dalam QS. Al-A’raf: 31, Allah berfirman:

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

Islam mendorong kita untuk bersikap bijak dalam mengelola harta. Allah memuji orang-orang yang seimbang dalam belanja:

“Dan orang-orang yang menafkahkannya tidak boros dan tidak pelit, serta ada kestabilan di antara keduanya.” (QS. Al-Furqan: 67)

Sebaliknya, Allah mengingatkan kita tentang konsekuensi buruk dari pemborosan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga mengingatkan: “

Kaki seorang hamba tidak akan bergerak pada hari kiamat sampai dia dimintai pertanggungjawaban: tentang umurnya, untuk apa dia habiskan; tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan ke mana dia keluarkan.” (HR. Tirmidzi 2417)

Nabi juga memberikan pelajaran penting tentang pengelolaan harta, seperti sabdanya kepada sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu: “Kasur pertama untukmu, kasur kedua untuk istrimu, dan kasur ketiga untuk tamumu, dan kasur keempat untuk setan.” (HR. Muslim 2084)

Contoh Boros yang Harus Dihindari

  1. Membelanjakan harta untuk hal yang tidak bermanfaat: Seperti rokok, minuman keras, atau perjudian, yang hanya mendatangkan celaan di dunia dan dosa di akhirat.

2. Berlebih-lebihan dalam makan, minum, dan berpakaian: Nabi bersabda:“Makanlah, minumlah, dan bersedekahlah, tanpa berlebihan dan tanpa diikuti rasa bangga.” (HR. An-Nasa’i 2559).

3. Boros karena mengikuti tren: Keinginan untuk selalu tampil baru, seperti segera membeli mobil atau gadget terbaru, seringkali menguras harta tanpa manfaat nyata.

4. Boros dalam menggunakan air: Bahkan saat berwudu. Rasulullah mengingatkan kita untuk tidak boros, walaupun kita berwudu di sungai sekalipun (HR. Ibnu Majah 425).

Dengan memahami dan memaknai ajaran ini, semoga kita semua bisa lebih bijak dalam mengelola harta dan menjauhi sifat boros.

Yaa Allah, jauhkanlah kami dari perilaku boros dan berikanlah keberkahan dalam setiap pengeluaran kami. Aamiin yaa Rabbal ‘alamiin. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini