Mendidik Dengan Hikmah
UM Surabaya

*)Oleh: Syahrul Ramadhan, SH, MKn
Sekretaris LBH AP PDM Lumajang

Mendidik adalah tugas mulia yang memerlukan kesabaran, kebijaksanaan, dan keteladanan. Islam memandang pendidikan bukan hanya sebagai proses transfer ilmu, tetapi juga pengantar ke jalan hidayah. Salah satu ayat yang sangat relevan dengan pendidikan dan dakwah adalah QS An-Nahl ayat 125, yang menjadi pedoman penting dalam menyampaikan kebenaran dengan bijak.

Makna dan Kandungan QS An-Nahl Ayat 125

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

Kandungan QS An-Nahl Ayat 125

Ayat ini menjelaskan tiga cara dalam berdakwah dan mendidik:

  1. Bil Hikmah (Dengan Hikmah)

Hikmah berarti kebijaksanaan, kecerdasan dalam menyampaikan kebenaran dengan cara yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Mendidik dengan hikmah menuntut kemampuan untuk menyesuaikan pendekatan dengan karakter orang yang dididik, sehingga pesan kebaikan dapat diterima dengan baik. Contoh mendidik dengan hikmah adalah memahami perbedaan setiap individu, dan menyesuaikan metode pengajaran agar efektif dan tidak memaksakan.

  1. Mau’izhah Hasanah (Nasihat yang Baik)

Mau’izhah hasanah berarti memberikan nasihat dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Dalam pendidikan, ini berarti menyampaikan nasihat atau pengajaran tanpa kekerasan atau pemaksaan. Sebagai pendidik, penting untuk menginspirasi siswa agar memahami nilai-nilai positif melalui contoh, bukan dengan mengkritik secara kasar.

  1. Jidal bil-Lati Hiya Ahsan (Berdebat yang Baik)

Ketika menghadapi perbedaan pendapat, kita diperintahkan untuk berdebat atau membantah dengan cara yang baik, bukan dengan cercaan atau hinaan. Ini menunjukkan bahwa dalam mendidik, terutama ketika terjadi kesalahpahaman, pendidik harus tetap tenang, sabar, dan menjaga etika berbicara.

Doa Agar Mendapat Hidayah

Dalam proses mendidik dan berdakwah, hidayah Allah adalah kunci utama. Kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk menerima kebenaran, karena hidayah hanya milik Allah. Oleh karena itu, doa sangat penting dalam setiap langkah dakwah dan pendidikan.

Berikut doa agar mendapat hidayah:

Allāhumma ihdinā fīman hadayt, wa ‘āfina fīman ‘āfayt.

Artinya

“Ya Allah, berilah kami petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah kami keselamatan di antara orang-orang yang Engkau beri keselamatan.”

Doa ini adalah bentuk permohonan agar Allah senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita, baik sebagai pendidik maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

QS An-Nahl ayat 125 adalah landasan penting dalam mendidik dengan hikmah, nasihat yang baik, dan menjaga adab dalam perdebatan. Pendidikan yang bijaksana adalah pendidikan yang memperhatikan kondisi psikologis dan sosial peserta didik, serta selalu didasari oleh niat tulus untuk menuntun mereka ke jalan kebenaran. Sebagai pendidik, penting untuk selalu berdoa agar diberikan hidayah dan kemampuan untuk mendidik dengan cara yang benar, sebagaimana Allah perintahkan dalam ayat ini. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini