Lengkuas Dalam Rendang
UM Surabaya

*)Oleh: Syahrul Ramadhan, SH, M Kn
Sekretaris LBH AP PDM Lumajang

Dalam kehidupan sehari-hari, apa yang terlihat oleh mata seringkali menipu. Seperti kita melihat daging rendang, yang lezat dan menggoda, namun ternyata apa yang kita dapati bukanlah daging, melainkan lengkuas. Fenomena ini menggambarkan betapa penglihatan mata saja sering tidak cukup dalam memahami kenyataan yang sesungguhnya.

Dalam Islam, Al-Qur’an mengajarkan bahwa selain melihat dengan mata fisik, kita juga perlu menggunakan hati untuk melihat lebih dalam, memahami makna dan hakikat sesuatu.

Mata yang Melihat Secara Fisik

Secara fisik, mata kita adalah alat penting untuk mengamati dunia luar. Dengan mata, kita dapat membedakan bentuk, warna, dan jarak. Namun, Al-Qur’an mengingatkan bahwa penglihatan manusia terbatas dan bisa saja salah. Dalam QS Al-Hajj (22:46), Allah berfirman:

“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.”

Ayat ini menekankan bahwa penglihatan fisik bukan satu-satunya cara untuk memahami kenyataan. Sering kali, meskipun mata kita melihat sesuatu, kita tidak dapat memahami makna sejatinya jika hati kita tidak ikut ‘melihat’.

Hati yang Melihat dengan Hikmah

Dalam Islam, hati adalah pusat kepekaan dan pemahaman yang lebih mendalam. Mata mungkin bisa tertipu oleh penampilan luar, tetapi hati yang bersih dan terhubung dengan Allah mampu melihat kebenaran di balik apa yang tampak. Sebagaimana dikatakan dalam QS Al-Baqarah (2:7), Allah menutup hati orang-orang yang enggan menggunakan hati mereka untuk memahami kebenaran:

“Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.”

Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang menolak menggunakan hati untuk merenungi kebenaran akan kehilangan kemampuan melihat dan mendengar yang sebenarnya. Ini adalah peringatan bahwa kemampuan untuk melihat bukan hanya tergantung pada mata, tetapi juga pada kemurnian hati.

Lengkuas dalam Rendang: Sebuah Kiasan

Perumpamaan melihat rendang namun yang ditemukan hanyalah lengkuas mengingatkan kita bahwa tidak semua yang tampak menarik dari luar benar-benar seperti yang kita harapkan. Sama halnya dengan banyak aspek dalam kehidupan. Dunia sering kali menyajikan godaan dan kenikmatan yang memikat, tetapi jika dilihat dengan hati yang mendalam, kita bisa melihat ada tipu daya atau hal yang tidak sejalan dengan kebenaran. Dalam QS Al-Imran (3:14), Allah berfirman tentang godaan dunia:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kenikmatan dunia seringkali memikat, namun kita harus melihat lebih dalam dengan hati dan keimanan untuk menyadari bahwa kesenangan itu sementara, dan yang paling utama adalah kebaikan yang kekal di sisi Allah.

Penglihatan yang Terpadu: Mata dan Hati

Mata dan hati memiliki peran yang berbeda tetapi saling melengkapi. Mata kita digunakan untuk melihat bentuk luar, tetapi hati kita digunakan untuk memahami makna dalam. Allah menciptakan kita dengan kedua alat ini agar kita mampu menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran. Hanya dengan menggabungkan keduanya, kita bisa mencapai pemahaman yang benar atas realitas dunia dan akhirat.

Sebagaimana yang dinyatakan dalam QS Al-A’raf (7:179):

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

Ayat ini mengingatkan betapa pentingnya menggunakan hati dan mata dengan benar agar kita tidak tersesat oleh kenikmatan dunia yang menipu.

Dalam Islam, melihat bukan hanya tentang apa yang terlihat oleh mata, tetapi juga tentang apa yang dirasakan oleh hati. Seperti perumpamaan daging rendang yang ternyata hanyalah lengkuas, kita diingatkan untuk tidak terperdaya oleh penampilan luar. Hati yang bersih dan terhubung dengan Allah mampu melihat kebenaran yang tersembunyi di balik apa yang tampak di permukaan. Sebagaimana yang ditekankan oleh Al-Qur’an, penglihatan yang sejati bukan hanya penglihatan fisik, tetapi juga penglihatan spiritual yang berasal dari hati yang beriman.(*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini