Ketakwaan, Bekal Utama Menuju Akhirat
foto: pinterest
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Di akhir pekan yang istimewa ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Sebab, orang yang paling mulia di sisi Allah adalah mereka yang paling bertakwa. Peningkatan takwa ini sangat penting karena merupakan bekal yang harus kita bawa kelak di akhirat.

Waktu berjalan tanpa terasa, namun kita sering merasa belum memanfaatkannya dengan baik.

Hari demi hari berlalu dengan kesalahan yang sama, namun seringkali kita mengabaikannya tanpa mencoba memperbaiki diri untuk masa depan.

Memasuki akhir bulan September 2024 dan menjelang berakhirnya bulan Rabiul Awwal, sudah saatnya kita menengok kembali apa yang telah kita lakukan dan merencanakan perbaikan untuk hari-hari yang akan datang.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Hasyr ayat 18:

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Kita harus memaafkan masa lalu. Memaafkan bukan berarti melupakan, melainkan menjadi langkah awal untuk memperbaiki diri di masa yang akan datang.

Sementara masa kini harus dihadapi dengan sikap terbaik, karena itulah waktu yang nyata berada di depan kita.

Adapun masa depan harus dipersiapkan dengan baik. Persiapan ini dimulai dengan meninjau kesalahan masa lalu dan memperbaiki diri pada masa kini.

Hari esok yang dimaksud dalam ayat tersebut menurut pandangan ulama adalah akhirat, yang menjadi tujuan akhir setiap insan.

Ada satu nasihat penting yang patut kita renungkan: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati esok.”

Pekerjaan duniawi pun, jika dilakukan dengan niat untuk memperkuat ibadah, akan bernilai ibadah di sisi Allah. Namun, kapan kita akan tiba di akhirat?

Tidak ada yang tahu kapan dan dalam keadaan seperti apa ajal akan menjemput. Allah Subhanahu Wa Ta’ala menegaskan dalam Al-Qur’an Surah Luqman ayat 34:

“Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.”

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari, atau di mana dan dalam keadaan bagaimana ajal akan datang. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengingatkan kita dalam sebuah hadits:

“Gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum tua, masa sehatmu sebelum sakit, masa kaya sebelum miskin, masa luang sebelum sibuk, dan hidupmu sebelum mati.” (HR. Al-Hakim)

Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan dengan baik waktu 24 jam yang telah Allah berikan. Ini tidak lain agar kita siap menghadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan bekal takwa yang terus kita tingkatkan setiap hari.

Insya Allah, semoga Allah memberikan kekuatan dan kesempatan untuk terus memperbaiki diri, sehingga kita dapat menghadap-Nya dengan husnul khotimah sebagai hamba yang beriman dan bertakwa. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini