Dunia: Fatamorgana yang Menipu
foto: earthsky
UM Surabaya

*) Oleh: Amrullaah,
Kader Muhammadiyah

الحمد لله الذي نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، لا نبي بعده. والصلاة والسلام على رسول الله نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن والاه، أما بعد.

Sidang Jum’at yang Dimuliakan Allah,

Segala puji bagi Allah, Tuhan yang Maha Pemberi nikmat, yang telah melimpahkan nikmat sehat kepada kita semua sehingga kita dapat melangkahkan kaki menuju masjid yang mulia ini untuk memenuhi seruan-Nya. Ini adalah anugerah terbesar dalam hidup yang wajib kita syukuri.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, penutup para nabi yang telah memberikan teladan yang sempurna bagi umat manusia.

Semoga kita semua dapat meneladani perilaku beliau dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta kehidupan yang penuh makna dan berkah.

Sidang Jum’at yang Dirahmati Allah,

Kehidupan di dunia ini hanyalah sekali. Setiap kita pada akhirnya akan meninggalkan dunia yang fana ini. Namun, betapa banyak manusia yang masih terlena oleh gemerlap dunia yang semu.

Ada kalanya kita berharap banyak pada dunia, namun harapan tersebut sering kali tidak sejalan dengan kenyataan yang kita hadapi.

Fakta yang tak terbantahkan adalah dunia ini hanyalah fatamorgana belaka. Ada harapan yang terwujud melalui usaha dan ikhtiar, namun tak jarang harapan tersebut justru tak tergapai meskipun usaha telah dilakukan dengan maksimal.

Ketika harapan tidak tercapai, banyak orang merasa gelisah, bahkan tak sedikit yang mencari jalan pintas demi mewujudkan keinginan duniawinya.

Dunia Penuh Jebakan

Tidak sedikit manusia yang terperosok ke dalam perangkap dunia. Harapan untuk meraih kekayaan dengan cepat, misalnya, adalah salah satu impian yang begitu banyak diidamkan oleh manusia di seluruh dunia. Sayangnya, demi mencapai harapan tersebut, sebagian orang rela menempuh cara-cara yang tidak benar.

Fenomena seperti ini semakin nyata dalam kehidupan kita saat ini, di mana banyak orang yang tergoda untuk berjudi secara online.

Judi adalah perbuatan yang mencerminkan kemalasan, sekaligus menunjukkan ketidakmampuan seseorang untuk merencanakan masa depannya dengan baik.

Judi juga mencerminkan ketidakpastian dalam hidup, yang bertentangan dengan prinsip keimanan.

Allah SWT dengan tegas melarang perbuatan judi, sebagaimana tertuang dalam firman-Nya:

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ أَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ

“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, ‘Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.’” (QS. Al-Baqarah: 219)

Sidang Jum’at yang Dimuliakan,

Tentu kita semua geram melihat maraknya praktik judi, terutama judi online yang semakin merajalela. Jika hal ini dibiarkan tanpa ada upaya untuk menghentikannya, kehidupan masyarakat akan semakin terpuruk dan jauh dari nilai-nilai moral yang benar.

Di sinilah peran para mubaligh sangat dibutuhkan untuk memberikan pencerahan kepada umat.

Mubaligh harus mampu memberikan edukasi tentang bahaya judi, baik yang konvensional maupun yang berbasis online.

Tugas mereka bukan hanya sekadar mencari popularitas, tetapi lebih penting lagi, mengajak umat untuk kembali ke jalan yang benar.

Dengan kehadiran mubaligh yang konsisten menyampaikan dakwah di tengah-tengah masyarakat, insya Allah umat akan terselamatkan dari kegelapan dunia yang menyesatkan.

Tak hanya itu, penegakan hukum juga harus berjalan secara tegas, tanpa tumpang tindih, demi menciptakan kesejahteraan bagi umat, baik di masa kini maupun di masa depan.

بارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بما فيه من الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khotbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَاناً صَادِقاً ذَاكِراً، وَقَلْباً خَاشِعاً مُنِيْباً، وَعَمَلاً صَالِحاً زَاكِياً، وَعِلْماً نَافِعاً رَافِعاً، وَإِيْمَاناً رَاسِخاً ثَابِتاً، وَيَقِيْناً صَادِقاً خَالِصاً، وَرِزْقاً حَلاَلاً طَيِّباً وَاسِعاً، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجمع كلمتهم عَلَى الحق، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظالمين، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعَبادك أجمعين

رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Sumber: Majalah SM Edisi 16/2024

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini