*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Jumat Mubarakh
Beramallah seakan-akan engkau akan wafat besok, dan perbaikilah akhiratmu agar Allah menjaga duniamu.
Jagalah pikiranmu, karena ia akan menjadi perkataan.
Jagalah perkataanmu, karena ia akan menjadi perbuatan.
Jagalah perbuatanmu, karena ia akan menjadi kebiasaan.
Jagalah kebiasaanmu, karena ia akan membentuk karaktermu.
Dalam Islam, keseimbangan antara dunia dan akhirat adalah kunci keberhasilan hidup. Rasulullah saw mengajarkan kita bahwa perbaikan urusan akhirat akan membawa kebaikan pada urusan dunia.
Allah SWT berfirman:
“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152).
Betapa banyak orang yang sehat meninggal mendadak tanpa sebab, dan betapa banyak orang sakit yang diberi umur panjang. Sesungguhnya, kematian adalah kepastian yang akan datang bagi setiap manusia. Namun, ada sesuatu yang lebih dahsyat dari kematian itu sendiri: kelalaian dalam mempersiapkan bekal akhirat.
Seseorang akan meninggal sesuai dengan kebiasaan dan keadaan hidupnya. Jika seseorang terbiasa taat dan beramal shalih, maka itulah yang akan diingatnya ketika menghadapi sakaratul maut.
Semoga kita senantiasa diingatkan oleh firman Allah Ta’ala:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, dan saling menasihati untuk kebenaran serta kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 1-3).
Nabi SAW juga bersabda:
“Sesungguhnya alam kubur adalah awal perjalanan akhirat. Barangsiapa yang selamat di dalamnya, maka setelahnya akan lebih mudah baginya, dan barangsiapa yang tidak selamat, maka setelahnya akan semakin mengerikan baginya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-Hakim).
Mari perbaiki hubungan kita dengan Allah, hanya mengharap ridha-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.
Semoga kita termasuk hamba-hamba yang dicintai oleh Allah SWT. Aamiin Allahumma Aamiin. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News