Aisyiyah Menaruh Perhatian Serius soal Pendidikan Kaum Perempuan Disabilitas
Ketua Umum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah saat launching buku 'Menakar Hak Pendidikan Perempuan Penyandang Disabilitas'.
UM Surabaya

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, menekankan pentingnya kesetaraan hak pendidikan bagi perempuan dan kaum disabilitas. Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya pada acara launching buku “Menakar Hak Pendidikan Perempuan Penyandang Disabilitas: Interseksi Agama, Gender, dan Kebijakan” pada Jumat (4/10/2024) di Grha Suara Muhammadiyah.

Salmah mengungkapkan bahwa konsep perempuan berkemajuan telah diangkat dan diimplementasikan oleh Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dalam berbagai forum, termasuk muktamar, disertasi, hingga karya buku seperti yang sedang di launching saat ini.

Salmah berharap, penelitian yang dituangkan dalam buku ini dapat memberikan wadah bagi gerakan Muhammadiyah serta masyarakat luas dalam membahas pentingnya mengoptimalkan peran penyandang disabilitas, khususnya perempuan, dalam meningkatkan potensi dan berkarya.

“Penelitian tentang Perempuan penyandang disabilitas yang tertuang dalam buku ini diharapkan menjadi sarana untuk menggerakkan masyarakat, serta membahas bagaimana kita bisa mengoptimalkan peran mereka dalam kehidupan sosial dan berkontribusi bagi masyarakat,” ungkap Salmah.

Lebih lanjut, Salmah juga mengutip Al Qur’an Surah An-Nahl ayat 58-59 yang menegaskan, perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama, serta Allah memberikan kebaikan di dunia dan akhirat. Menurut ayat tersebut, Salmah menegaskan bahwa hak yang sama harus diberikan kepada semua orang, termasuk kaum disabilitas.

Kemudian memberikan contoh terkait sektor pendidikan, Salmah menyebut, pendidikan merupakan hak dasar yang harus diakses oleh semua kalangan.

“Lalu mengingat permasalahan diskriminasi yang masih terbilang tinggi, kaum disabilitas membutuhkan pendampingan yang tepat agar mereka dapat meraih fasilitas yang setara seperti halnya masyarakat pada umumnya,” ujar Salmah.

Kemudian, Salmah menyoroti beberapa tantangan terkait diskriminasi yang dihadapi kaum Perempuan terutama bagi penyandang disabilitas. Menurutnya, diskriminasi terhadap penyandang disabilitas menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan mereka kesulitan dalam beradaptasi dengan kebutuhan dasar, termasuk pendidikan dan layanan kesehatan. Hal ini menjadi tantangan bagi Muhammadiyah dalam mendampingi dan memberikan akses yang layak bagi kaum disabilitas.

“Masalah diskriminasi ini menjadi tantangan besar bagi persyarikatan Muhammadiyah. Tantangan diskriminasi bagi penyandang disabilitas terutama kaum Perempuan penyandang disabilitas masih terbilang tinggi maka dari itu perlu adanya kesadaran-kesadaran terhadap hal tersebut,” jelas Salmah.

Salmah juga menambahkan, saat ini Indonesia telah memiliki berbagai kebijakan dan bantuan hukum untuk kaum disabilitas. Hal tersebut tentunya perlu kita pahami secara bersama-sama untuk meningkatkan kesadaran individu maupun kelompok terhadap diskriminasi kaum disabilitas.

“Kita harap dengan kebijakan dan akses bantuan hukum yang ada, terdapat suatu hal yang bisa kita kaji bersama untuk menciptakan Solusi-solusi dari permasalahan yang dihadapi para difabel. Aisyiyah tentunya konsen terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi para difabel”, tambah Salmah.

Melalui acara peluncuran buku ini, diharapkan Masyarakat khususnya yang tergabung dalam Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, benar-benar memperhatikan masalah diskriminasi terhadap perempuan dan penyandang disabilitas.

Salmah menekankan bahwa perhatian serius harus diberikan untuk kaum disabilitas khususnya Perempuan penyandang disabilitas agar mereka dapat memperoleh fasilitas yang setara di masyarakat. Sehingga, dengan hal tersebut mereka dapat memberikan potensi dan kontribusi nyata pada kehidupan bermasyarakat. (bhisma)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini