Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menerima karya kaligrafi terbaik dalam ajang Festival Anak Sholeh Muhammadiyah (FASHMU) 2024.
Penyerahan kaligrafi tersebut dilakukan oleh Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jatim, Munahar, M.Pd.I, bersama Afifun Nidlom, M.Pd, MH, kepada Ketua PWM Jatim, Dr. dr. Sukadiono, MM. Turut mendampingi empat wakil PWM Jatim, yaitu Prof. Dr. Thohir Luth, KH. Dr. Syamsuddin, Dr. M. Sholihin Fanani, dan Dr. Hidayatulloh.
“Ini adalah karya Kayla Stephanie Kholisoh, delegasi dari PDM Kabupaten Trenggalek, yang meraih juara pertama Lomba Kaligrafi di FASHMU 2024,” ujar Munahar usai audiensi terkait Konsolidasi Nasional Majelis Tabligh PP Muhammadiyah di Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1, Surabaya, Kamis (10/10/2024).
Untuk diketahui, FASHMU diselenggarakan oleh Majelis Tabligh PWM Jatim dengan tujuan mengembangkan potensi generasi muda dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan agama, seni, dan keterampilan. Acara ini diadakan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dan diikuti oleh 1.000 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur.
FASHMU tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga merupakan wadah silaturahmi bagi keluarga besar Muhammadiyah serta kesempatan untuk mengembangkan bakat-bakat generasi muda dalam suasana Islami.
Sukadiono menyambut baik penyerahan kaligrafi terbaik FASHMU 2024. “Karya ini nanti akan dipasang di ruang utama Kantor PWM Jatim,” ujar Sukadiono dengan penuh antusias.
Sukadiono juga memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya FASHMU 2024, yang untuk pertama kalinya diadakan di Jawa Timur. Ia menyampaikan rasa bangganya terhadap antusiasme peserta dan kualitas karya yang ditampilkan.
“Event ini menjadi momentum penting dalam memacu kreativitas generasi muda Muhammadiyah, terutama di bidang seni kaligrafi. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan di masa depan,” ungkap Sukadiono.
Sukadiono menambahkan, ajang seperti FASHMU sangat penting dalam membina karakter generasi muda Muhammadiyah. Menurutnya, keterlibatan anak-anak dalam kegiatan seni yang bernuansa Islami seperti kaligrafi akan memperkuat identitas mereka sebagai generasi yang berakhlak mulia dan berbudaya.
“Saya berharap FASHMU bisa menjadi agenda rutin yang lebih besar cakupannya dan mampu melahirkan generasi muda yang tak hanya berprestasi dalam seni, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari sebagai insan beriman dan bertakwa,” jelas Sukadiono. (suyono)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News