*) Oleh: Dwi Arianto, SSy, SPd,
Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Kota Bandar Lampung
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam kehidupan modern ini, kita sedang berada di era disrupsi, sebuah masa di mana perubahan terjadi dengan sangat cepat, terutama di bidang teknologi, sosial, dan budaya. Pemuda Islam, yang merupakan pilar utama dalam kebangkitan umat, berada di garda terdepan menghadapi perubahan ini.
Di era yang penuh tantangan dan peluang ini, mereka dituntut untuk mampu bersaing, beradaptasi, dan sekaligus tetap berpegang teguh pada ajaran agama.
Kita semua menyadari bahwa era ini memberikan banyak sekali perubahan drastis. Teknologi informasi yang semakin berkembang pesat telah membawa transformasi besar dalam kehidupan sehari-hari.
Pemuda saat ini tidak hanya terpapar oleh teknologi, tetapi juga menjadi bagian penting dari perkembangan teknologi itu sendiri.
Namun, di balik peluang besar tersebut, ada tantangan-tantangan serius yang harus dihadapi. Sebagaimana Allah SWT mengingatkan dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102).
Ayat ini menegaskan bahwa dalam kondisi apapun, kita harus tetap menjaga keimanan dan ketakwaan, terutama di tengah-tengah tantangan modern seperti sekarang.
Pemuda Islam harus siap secara mental, spiritual, dan intelektual untuk tidak tergelincir oleh arus negatif perubahan ini.
Mereka harus bisa memilah dan memilih mana yang baik dan buruk, mana yang halal dan haram, serta mana yang mendekatkan pada ridha Allah SWT.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Salah satu tantangan terbesar pemuda di era disrupsi ini adalah derasnya arus informasi yang tidak terbendung. Dengan adanya media sosial dan internet, informasi begitu cepat tersebar, baik yang benar maupun yang salah.
Pemuda Islam harus cerdas dan bijak dalam menggunakan teknologi ini. Jangan sampai menjadi generasi yang hanya mengonsumsi informasi tanpa melakukan verifikasi. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قاَلَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : “اَلْمُؤْمِنُ اَلْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلىَ اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِيْ كُلٍّ خَيْرٍ.
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, meskipun pada masing-masing ada kebaikan.” (HR. Muslim)
Hadis ini mengingatkan bahwa pemuda Islam harus menjadi mukmin yang kuat. Kekuatan di sini tidak hanya dalam aspek fisik, tapi juga mental, intelektual, dan spiritual.
Kuat dalam iman dan ilmu agar mampu menghadapi berbagai tantangan zaman, termasuk tantangan digital dan teknologi.
Di sisi lain, perkembangan teknologi juga memberikan peluang yang besar bagi pemuda Islam untuk berdakwah dan menyebarkan kebaikan.
Media sosial dan platform digital bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Dengan kreativitas dan keterampilan digital, pemuda bisa menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai kebaikan dan keadilan.
Dalam hal ini, Rasulullah saw bersabda:
بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau satu ayat.” (HR. Bukhari)
Melalui hadis ini, kita diingatkan bahwa setiap dari kita, termasuk para pemuda, memiliki kewajiban untuk menyebarkan kebaikan dan ajaran Islam.
Bahkan satu ayat sekalipun bisa menjadi sarana dakwah yang membawa perubahan besar dalam kehidupan orang lain.
Oleh karena itu, pemuda Islam harus mampu memanfaatkan teknologi sebagai sarana dakwah yang efektif.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Selain tantangan teknologi, pemuda juga harus menghadapi tantangan budaya global. Globalisasi telah membawa banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Pemuda Islam harus tetap teguh pada jati diri mereka sebagai Muslim, dan tidak mudah terpengaruh oleh budaya-budaya yang merusak moral.
Islam mengajarkan kita untuk berpegang teguh pada prinsip-prinsip agama dan menjadikan Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman utama dalam kehidupan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَأَنَّ هَـٰذَا صِرَٰطِى مُّسْتَقِيمٗا فَٱتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦ
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.” (QS. Al-An’am: 153)
Ayat ini mengingatkan kita untuk tetap berada di jalan yang lurus, yaitu jalan Islam, meskipun banyak jalan lain yang menggiurkan di luar sana.
Pemuda Islam harus memiliki keteguhan hati untuk tidak tergoda oleh hal-hal yang bisa menjauhkan mereka dari agama.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Terakhir, dalam menghadapi era disrupsi ini, pemuda Islam harus memiliki semangat untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas diri. Rasulullah SAW bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Hadis ini menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban yang tidak boleh diabaikan oleh setiap Muslim, terutama pemuda.
Ilmu adalah kunci untuk bisa bersaing di era modern ini. Pemuda Islam harus terus belajar, baik ilmu agama maupun ilmu dunia, agar bisa berkontribusi bagi kemajuan umat dan bangsa.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ. إِنَّهُ تَعَالَى جَوَادٌ كَرِيمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ
Khotbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر
Sumber: Majalah SM Edisi 17/2024
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News