Keluarga Besar Muhammadiyah Sepuluh Nopember menggelar acara silaturahim dengan tema “Lekatkan Ikatan, Membangun Peradaban, Mewujudkan Masyarakat Islam yang Tercerahkan.” Acara ini diadakan pada Sabtu (12/10/2024) di Hall Aktuaria Lantai 1, Tower Sains, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Silaturahim ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta, termasuk tokoh-tokoh Muhammadiyah dari kalangan dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Pesan Prof. Agus Purwanto sebagai Pembina IMM ITS
Prof. Agus Purwanto, selaku pembina Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ITS, dalam sambutannya menyampaikan pesan penting kepada para kader IMM. Ia menekankan bahwa IMM adalah tempat candradimuka keilmuan bagi para kader. Menurutnya, apabila kader IMM tidak meminati keilmuan, maka Muhammadiyah akan kehilangan potensi besar untuk menjadi pemimpin peradaban di masa depan.
Prof. Agus juga berbicara mengenai pengembangan Muhammadiyah di lingkungan kampus ITS, tempat ia telah mengajar selama 35 tahun. Ia mengakui bahwa membangun dan mengembangkan Muhammadiyah di kampus tidaklah mudah. Oleh sebab itu ia memberikan apresiasi kepada panitia acara yang tekun dan sabar hingga bisa mendapatkan izin serta fasilitas dari kampus untuk menyelenggarakan kegiatan ini.
Prof. Agus tidak lupa menyebutkan peran penting dari Prof. Dr. Eng Harus Laksana Guntur, ST, M.Eng., seorang guru besar ITS yang merupakan alumni dan kader Muhammadiyah.
“Kesuksesan acara ini tidak lepas dari peran besar Prof. Harus yang telah berdedikasi untuk pengembangan Muhammadiyah di kampus ITS,” ujarnya.
Prof. Agus mengungkapkan bahwa sebagai seorang kader Muhammadiyah dan alumni ITB, ia merasakan beban tersendiri dalam mengembangkan Muhammadiyah di ITS. Namun, dukungan dan komitmen dari Prof. Harus dan jajaran keluarga besar Muhammadiyah Sepuluh Nopember membuat langkah tersebut menjadi lebih ringan.
Kesan dan Pesan dari Para Tokoh Muhammadiyah ITS
Pada sesi kesan dan pesan, beberapa tokoh Muhammadiyah ITS turut memberikan pandangannya. Prof. Dewi Hidayati, Kepala Program Studi Biologi ITS, menyampaikan bahwa menjadi bagian dari Muhammadiyah adalah untuk menjaga akidah Islam. Ia menegaskan bahwa doktrin akidah dalam Muhammadiyah membebaskan umat dari belenggu syirik, tahayul, dan khurafat.
Prof. Feri Burhan juga menambahkan bahwa ber-Muhammadiyah adalah untuk memberikan manfaat bagi sesama. Ia melihat pentingnya kontribusi nyata Muhammadiyah dalam kehidupan sosial, terutama dalam memberikan kemaslahatan bagi umat.
Pesan Penutup dari Prof. Harus Laksana Guntur
Sebagai koordinator Keluarga Besar Muhammadiyah Sepuluh Nopember, Prof. Harus Laksana Guntur menyampaikan bahwa awalnya ia merasa Muhammadiyah di kampus ITS seolah-olah tidak memiliki kegiatan sama sekali. Dari itu akhirnya muncul ide untuk menggelar acara silaturahim ini, ia merasa optimis bahwa Muhammadiyah bisa terus mempererat persaudaraan dan memperkuat jaringan untuk masa depan yang lebih baik.
“Networking better for future,” ungkapnya, sebagai simbol pentingnya membangun jejaring untuk mewujudkan masa depan yang cerah. (afifun nidlom)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News