*) Oleh: Muhammad Nashihudin, MSi
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur
Waktu seperti pedang. Bila tidak digunakan dengan baik ia akan menebas lehermu.
Masa kecil tidak akan kembali, masa muda tidak akan datang dua kali dan masa tua waktunya istirahat dengan bertaubat, sambil mencari tambahan amal saleh untuk mendapatkan rida Allah SWT.
Kematian tidak mesti menunggu masa sepuh, tetapi ia hadir tanpa diundang kapan saja.
Jaga masa mudamu sebelum hadir masa tua.
Jaga kayamu sebelum datang miskinmu.
Jaga waktu luangmu sebelum datang sempitmu.
Dan jaga masa hidupmu sebelum ajal menjemputmu.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَا لْعَصْرِ
“Demi masa.”
اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَفِيْ خُسْرٍ
“Sungguh, manusia berada dalam kerugian,”
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ
“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
(QS. Al-‘Asr 103: Ayat 1- 3)
Waktu adalah emas bagi para pecinta ilmu, sedang waktu adalah uang bagi para koruptor dan pedagang.
Bagi keluarga muslim waktu adalah amal saleh dan mencari rida Allah SWT.
1. Amalan Saleh dibalas dengan kebaikan
وَاَ مَّا مَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَا لِحًـا فَلَهٗ جَزَآءً ٱلْحُسْنٰى ۚ وَسَنَقُوْلُ لَهٗ مِنْ اَمْرِنَا يُسْرًا
“Adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah.””
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 88)
Berbagai kesibukan terkadang membuat seseorang lupa untuk beramal saleh, dunia yang membuat sering terjebak pada permainan yang sia sia. Waktu terbuang tanpa ada amal yang dikerjakan.
Sungguh sangat merugi orang orang yang waktu di dunia membuang kesempatan untuk melakukan perbaikan dan kebaikan sebagai bekal menuju ke akhirat.
2. Orang orang mukmin selalu bersyukur dan beramal saaleh
وَاَ مَّا مَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَا لِحًـا فَلَهٗ جَزَآءً ٱلْحُسْنٰى ۚ وَسَنَقُوْلُ لَهٗ مِنْ اَمْرِنَا يُسْرًا
“Adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah.””
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 88)
Berbagai kesibukan dunia terkadang seseorang lupa untuk beramal saleh, hanya urusan yang kecil, sepele mereka kerjakan berlebihan terkadang sering terjebak pada permainan yang sia sia.
Seorang muslim hendaknya selalu berusaha dan berupaya untuk meningkatkan kualitas amalan dan pengabdian kepada Allah SWT.
Waktu sangat berharga dan kesempatan tidak akan datang dua kali, oleh karena itu marilah mentadabburi ayat ayat berikut ini agar lebih bermakna dan sukses dalam menghadapi kehidupan sehari-hari sebagai seorang muslim.
3. Orang orang yang beriman meninggalkan perkara yang sia sia
وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ
“dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,”
(QS. Al-Mu’minun 23: Ayat 3)
4.BM HADITS KE-1238
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ اَلْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ ) رَوَاهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَسَنٌ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: ‘Di antara kebaikan (kelengkapan dan kesempurnaan) keislaman seseorang adalah (sikapnya) meninggalkan hal yang bukan menjadi kepentingannya (baik urusan dien maupun dunia).” (HR.at-Turmudzy)