Sehari di Jatim, Haedar Nashir Resmikan Kampus, Masjid, dan Groundbreaking Rumah Sakit
Haedar Nashir meresmikan dua gedung kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah, meletakkan batu pertama pembangunan rumah sakit, foto: ist
UM Surabaya

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir menghadiri serangkaian acara penting yang memperkuat peran Muhammadiyah di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga spiritualitas di Jatim.

Dalam waktu sehari, Haedar meresmikan dua gedung kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah, meletakkan batu pertama pembangunan rumah sakit, serta melakukan groundbreaking untuk dome dan sebuah masjid.

Kunjungan ini dimulai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan gedung 4 lantai Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban.

Acara tersebut diiringi oleh tabligh akbar serta peresmian STIE Muhammadiyah Tuban dan Masjid Ath Thoriq di Kabupaten Tuban.

Haedar kemudian melanjutkan perjalanannya untuk meresmikan Tower Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA).

Dalam kunjungan yang berlangsung pada Sabtu (19/10/2024), Haedar didampingi oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Bambang Setiaji, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang, Prof. Ahmad Jaenuri, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim. Dr. dr. Sukadiono, dan Sekretaris PWM Jatim Prof. Biyanto.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi momentum simbolis bagi Muhammadiyah Jawa Timur, tetapi juga menandai langkah konkret dalam memperkuat amal usaha Muhammadiyah (AUM) di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya, Haedar mengungkapkan kebahagiaannya atas kunjungan ini, yang merupakan kunjungan pertamanya ke Kabupaten Tuban.

“Kehadiran RS Muhammadiyah diharapkan menjadi salah satu wujud dakwah Muhammadiyah melalui AUM, yang dikelola oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tuban,” ujarnya.

Menurut Haedar, dalam bingkai ajaran Islam versi Muhammadiyah, tidak hanya ritual ibadah dan akidah yang ditekankan, tetapi juga kesadaran iman dan ilmu yang membawa kemajuan.

“Agama Islam diterjemahkan oleh Muhammadiyah untuk membangun peradaban yang maju. Tidak hanya sampai di situ, tetapi juga amaliah nyata yang dirasakan oleh masyarakat luas. Termasuk dengan adanya rumah sakit ini,” tambahnya.

Haedar juga menekankan bahwa seluruh aset Muhammadiyah dimiliki atas nama badan hukum Persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini, katanya, menjadi salah satu alasan mengapa pergantian kepemimpinan tidak menjadi masalah besar dalam Muhammadiyah, sebab sudah memiliki sistem yang kokoh.

Sementara itu, Sukadiono, menegaskan bahwa Muhammadiyah Jawa Timur terus berupaya memperbanyak pusat-pusat keunggulan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Kami mengapresiasi setiap daerah yang bersama-sama berusaha membangun kemajuan di wilayahnya masing-masing,” katanya.

Ketua PDM Tuban Masrukin, menambahkan bahwa PDM Tuban sedang mempercepat pembangunan amal usaha Muhammadiyah di berbagai bidang sebagai bentuk dari etos berlomba-lomba dalam kebaikan.

“Kami berupaya sebaik mungkin untuk membangun amal usaha ini agar memberi manfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Di sisi lain, Direktur RS Muhammadiyah Tuban dr. Yeni Surveyanti menyampaikan harapannya agar kehadiran Ketua Umum PP Muhammadiyah dapat memacu semangat seluruh pihak untuk berkhidmat kepada umat, terutama dalam bidang kesehatan.

“Kami berharap, kehadiran Bapak Haedar Nashir di sini dapat memberikan semangat baru bagi kami untuk melayani masyarakat dengan lebih baik lagi,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jatim Dr. Mundakir, juga berharap peran Muhammadiyah dalam bidang kesehatan semakin berdampak luas di tengah masyarakat.

“Jika tidak memungkinkan untuk membangun rumah sakit sendiri, Muhammadiyah juga bisa melakukan akuisisi terhadap rumah sakit lain untuk memperluas dampaknya,” katanya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini