Aksi Kemanusiaan Muhammadiyah di Maroko dan Libya
foto: ist
UM Surabaya

Langkah internasionalisasi Muhammadiyah melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di berbagai negara terus memperluas cakupan dakwah sosial dan filantropinya.

Keberadaan PCIM di negara-negara seperti Maroko dan Libya membawa jejak kebaikan, khususnya saat terjadi bencana alam besar pada November 2023, ketika gempa melanda Maroko dan banjir akibat badai Daniel mengguncang Libya.

PCIM di kedua negara tersebut bergerak cepat melakukan aksi kemanusiaan, membantu para penyintas bencana.

Dengan semangat kebersamaan, anggota PCIM Maroko dan Libya membagi waktu dan peran mereka untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak.

Aksi kemanusiaan ini menjadi sorotan internasional dan mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak.

Jundi Abdurrahman dan Nafisa, yang menjadi saksi langsung dari aksi kemanusiaan ini, menceritakan pengalaman mereka saat berkunjung ke kantor Lazismu Pusat di Jakarta pada Jumat (11/10/2024).

Dalam pertemuan dengan tim Lazismu, termasuk Manager Program Shofia Khoerunnisa, Manager Program Kemitraan Upik Rahmawati, dan Manager Kelembagaan Risya Umami,

Jundi menjelaskan bahwa penyaluran bantuan yang dilakukan Lazismu di wilayah terpencil mendapat perhatian luas, termasuk dari media lokal yang tergerak untuk meliput aksi tersebut.

“Ketika media setempat mengetahui bahwa kami dari Lazismu Indonesia, bagian dari Muhammadiyah, mereka terharu dan bahkan menjadikan aksi kemanusiaan kami sebagai bagian dari program liputan mereka,” ujar Jundi.

Ahmad Najrullah Siregar dari PCIM Libya juga mengungkapkan bagaimana Lazismu dan PCIM Libya bekerja sama menggalang dana untuk membantu warga Tripoli yang terdampak banjir.

Sinergi dengan Hilal Ahmar Libya dan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tripoli memperkuat gerakan kemanusiaan ini.

Bagi Jundi, Ahmad, dan Nafisa, aksi kemanusiaan ini memberikan pelajaran berharga tentang dampak positif program internasional Muhammadiyah.

Mereka menyadari bahwa kontribusi Lazismu dalam kegiatan internasional tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, tetapi juga mempertegas nilai-nilai filantropi dalam dakwah sosial Muhammadiyah di luar negeri.

Menurut Upik Rahmawati, kegiatan ini merupakan bagian integral dari proses internasionalisasi Muhammadiyah, sementara Shofia Khoerunnisa menekankan pentingnya peran strategis PCIM dalam melaksanakan program-program kemanusiaan di luar negeri.

Risya Umami menambahkan, bahwa kolaborasi antara PCIM dan Lazismu di luar negeri memberikan dampak signifikan bagi gerakan kemanusiaan secara global dan berharap agar program-program serupa dapat terus dikembangkan ke depannya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini