Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LPPM) Jawa Timur secara resmi melepas peserta Kemah Santri Nasional Muhammadiyah di depan kantor PWM Jawa Timur pada Ahad (20 /10/2024).
Acara seremonial ini menjadi bagian penting dari upaya mempererat semangat kebangsaan dan spiritualitas santri Muhammadiyah.
Kemah Santri Nasional, yang untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh LPPM PP Muhammadiyah, akan berlangsung di Karanganyar, Surakarta pada 20-22 Oktober 2024.
Perwakilan dari berbagai pesantren Muhammadiyah di Jawa Timur hadir dalam acara pelepasan ini, dengan masing-masing pesantren mengirimkan 10 santri, termasuk Pesantren An Nur Sidoarjo, Al Mizan Lamongan, serta satu regu gabungan dari Ponpes Madinatul Ilmi SMAM 1, Ponpes Al Fajr, Al Azkiyah, dan Al Birru Gresik. Total 144 santri yang terbagi dalam 14 regu akan mengikuti kegiatan ini, didampingi oleh 18 pembina.
Dari 87 pondok pesantren Muhammadiyah di Jawa Timur, sebanyak 12 pondok turut berpartisipasi dalam event bergengsi ini.
Beberapa di antaranya adalah: Al Amin Bojonegoro, Aisyiyah Sumberejo Bojonegoro, Al Manar Sedayulawas Lamongan, MBS Jombang, SPEAM Pasuruan, dan AMF Malang.
Selama dua malam, para santri akan berkemah bersama peserta dari seluruh Indonesia, mengasah kemampuan spiritual, sosial, dan wawasan mereka.
Sekretaris LPPM PWM Jatim Dr. Arfan Muammar, menyampaikan bahwa setelah pelepasan ini, para santri dari 12 pesantren tersebut akan berkumpul di exit tol Ngawi sebelum melanjutkan perjalanan bersama menuju lokasi perkemahan.
“Jam 10 siang, kalian akan bertemu dengan seluruh peserta se-Jatim di Exit Tol Ngawi untuk berangkat bersama menuju lokasi,” ujarnya.
Wakil Ketua LPPM PWM Jatim, Abu Nasir, dalam sambutannya menekankan pentingnya sikap tawadhu’ dan ketaatan para santri selama mengikuti kegiatan ini.
“Sebagai santri, hendaknya kalian menjaga sikap tawadhu’, sami’na wa atha’na kepada pembina. Jangan terbebani oleh tuntutan berprestasi, namun jadilah teladan yang terbaik dan terdepan,” pesannya.
Dalam arahannya, Wakil Ketua PWM Dr. Syamsuddin, yang memimpin pelepasan, mengingatkan para santri agar memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan saling berbagi pengalaman dengan santri lainnya.
Ia juga menekankan pentingnya menanamkan kecintaan pada tanah air, sejalan dengan semangat Pandu Muhammadiyah atau Hizbul Wathan, yang berarti “tentara tanah air”.
“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya menumbuhkan kecintaan pada tanah air,” jelasnya.
Setelah pembacaan doa, para santri bersiap untuk diberangkatkan dengan simbolisasi pengibaran bendera Persyarikatan Muhammadiyah oleh Dr. Syamsuddin, sebagai tanda resmi dimulainya perjalanan mereka menuju Kemah Santri Nasional. (ubaidillah ichsan)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News