*) Oleh: Muhammad Nashihudin, MSi
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur
Hidup ini penuh liku liku, ada suka dan juga ada duka.
Perjalanan panjang menuju akhirat akan dilakukan dan dilalui oleh setiap insan sebagai kesempatan berbuat baik dan berbekal menuju ke hadiratNya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَاِ نَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّا رِ وَاُ دْخِلَ الْجَـنَّةَ فَقَدْ فَا زَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 185)
Memang benar manusia itu hidup dalam beberapa fase kehidupan untuk mencapai apa yang mereka impikan dan dambakan. Di antara mereka ada yang baik dan banyak pula yang durhaka.
Mulai dari alam rahim hanya sembilan bulan,pindah ke alam dunia kira kira sampai delapan puluh tahun saja kemudian pindah ke alam kubur sambil menunggu datangnya hari kiyamat beberapa abad lamanya dan yang paling terakhir adalah alam akhirat.
Alam akhirat merupakan sebuah kehidupan yang abadi untuk menerima balasan surga atau neraka bagi ummat manusia sebagai hasil perbuatannya.
Maka marilah mentadabburi ayat ayat berikut ini untuk menambah pengetahuan tentang alam akhirat yang kekal abadi.
1. Demi keadilan Allah SWT menyediakan timbangan
وَنَضَعُ الْمَوَا زِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَـفْسٌ شَيْـئًـا ۗ وَاِ نْ كَا نَ مِثْقَا لَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَ
“Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan.”
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 47)
2. Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak pernah menyalahi janji-Nya
وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِا لْعَذَا بِ وَلَنْ يُّخْلِفَ اللّٰهُ وَعْدَهٗ ۗ وَاِ نَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَاَ لْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ
“Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.”
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 47)
3. Balasan setimpal bagi setiap insan
وَا لْوَزْنُ يَوْمَئِذِ ٱِلْحَـقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَا زِيْنُهٗ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
“Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka, barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung,”
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَا زِيْنُهٗ فَاُ ولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْۤا اَنْفُسَهُمْ بِمَا كَا نُوْا بِاٰ يٰتِنَا يَظْلِمُوْنَ
“dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 8-9)
4. Kajian Tafsir Ibnu Katsir
Tentang masa depan.
Al-Qari’ah, ayat 1-11
الْقَارِعَةُ (1) مَا الْقَارِعَةُ (2) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ (3) يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ (4) وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ (5) فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ (6) فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (7) وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (8) فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9) وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (10) نَارٌ حَامِيَةٌ (11)
Hari kiamat, apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang timbangan (kebaikan)nya ringan, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.
Al-Qari’ah adalah nama lain dari hari kiamat, seperti Al-Haqqah, At-Tammah, As-Sakhkhah, Al-Ghasyiyah, dan lain-lainnya.