Berdasarkan uraian dari Himpunan Putusan Tarjih (HPT), agama Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad saw ialah apa yang diturunkan Allah di dalam Alquran dan yang tersebut dalam sunah yang sahih.
Di dalam kedua sumber itu terdapat perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.
Secara garis besar, ajaran Islam mencakup empat aspek. Pertama, aspek akidah, yaitu keyakinan kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab suci, para Nabi dan Rasul, hari akhir, dan takdir.
Aspek akidah merupakan hal yang paling mendasar. Keislaman seseorang dapat dibatalkan bila tidak memiliki keyakinan terhadap Allah dan turunan-Nya. Konsekuensi dari pada keyakinan adalah tunduk atau patuh, serta melaksanakan perintah Allah.
Kedua, ibadah, yaitu segala cara dan pengabdian kepada Allah yang telah diperintahkan dan diatur tata cara pelaksanaannya dalam Alquran dan sunah seperti salat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya.
Ketika menyangkut ibadah (dan akidah), maka berlaku ketentuan purifikasi. Maksudnya, mengembalikan akidah dan ibadah kepada kemurniannya sesuai dengan tuntunan yang terdapat dalam sunah Nabi saw.
Ketiga, menyangkut akhlak. Yaitu nilai dan perilaku baik yang harus diikuti seperti sabar, syukur, tawakal, berbakti kepada orang tua, berani dan lain-lain.
‘
Berikut nilai dan perilaku buruk yang harus dijauhi seperti sombong, takabur, riya, dengki, durhaka kepada orang tua, dan lain-lain.
Di mana pun kita hidup, selama kita memiliki akhlak yang mulia di tengah masyarakat, insya Allah kehadiran kita diharapkan oleh lingkungan sekitar.
Keempat, muamalah duniawiyah, yaitu aspek kemasyarakatan yang mengatur pergaulan hidup manusia di atas bumi, baik tentang harta benda, perjanjian-perjanjian, ketatanegaraan, hubungan antara negara dan penduduknya, dan lain-lain.
Berbeda dengan aspek akidah dan ibadah, persoalan muamalah duniawiyah justru mesti diselaraskan dengan perkembangan zaman.
Generasi-generasi yang rahmatan lil-‘alamin, lulusan-lulusan Muallimin, apapun profesinya, akhlak Islam harus sebagai wujud konkret kepribadiannya.
Selain aspek ajaran Islam juga menjelaskan tentang karakteristik agama Islam. Karakteristik agama Islam adalah agama yang bersumber dari Allah baik melalui Alquran maupun lewat perantara Rasulullah Saw (QS. Ali Imran: 32).
Ajarannya bersifat komprehensif atau mencakup seluruh aspek kehidupan (QS. Al An’am: 38), universal atau berlaku untuk seluruh manusia baik dulu hingga sekarang (QS. Al-A’raf: 158), dan sesuai dengan fitrah kemanusiaan (QS. Al-Rum: 30).
Karakteristik agama Islam yang lain ialah menempatkan akal manusia secara proporsional atau tidak mendewakan dan tidak pula menghinakannya (QS. Al-A’raf: 79).
Hal ini terlihat dari ajarannya yang menjadi rahmat (QS. Al-Anbiya’: 107) dan berorientasi ke masa depan dan tanpa melupakan masa kini (QS. Al-Qashash: 77).
Siapa saja yang menjalankan ajaran-ajaran Islam akan mendapatkan Surga dan bila sengaja meninggalkannya akan mendapatkan Neraka (QS. Al-Bayyinah: 7-6).
Karakter Muhammadiyah dalam beragama selalu berpegang teguh pada Al Quran dan Sunah, kapan pun, di mana pun, apa pun profesi yang akan dipegang. Harus kokohkan sikap bahwa kita berpegang teguh pada dua sumber pokok ini. (*)
(Disampaikan Ruslan Fariadi di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, 30 Mei 2023)