Prof. Dr. Din Syamsuddin menekankan pentingnya pendidikan di pesantren. Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 itu, para santri mendapatkan banyak bekal kehidupan melalui pondok pesantren, mulai dari dasar-dasar ilmu keislaman hingga keterampilan praktis seperti berorganisasi dan menguasai bahasa asing, yakni Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Ia menggarisbawahi bahwa penguasaan bahasa asing adalah alat penting dalam pengembangan diri.
“Santri harus memiliki etos yang tinggi agar kualitas hidup mereka meningkat,” tegas saat memberikan arahan dan motivasi kepada para santri peserta Kemah Santri Muhammadiyah se-Indonesia di Bumi Perkemahan Kampung Karet, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.
Kemah yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat (LP2 PP) Muhammadiyah, bekerja sama dengan Kwartir Pusat Hizbul Wathan, ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari Ahad hingga Selasa, 20-22 Oktober 2024.
Kegiatan tersebut juga didukung oleh Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Jawa Tengah (Kwarwil HW Jateng) sebagai pelaksana lapangan. Selain diisi agenda sejumlah perlombaan antarsantri, para peserta juga mendapat kesempatan istimewa mendengarkan kuliah umum dari tokoh nasional.
Lebih lanjut Prof. Din menyampaikan rasa senangnya diundang oleh LP2 PP Muhammadiyah dan bertemu langsung dengan para santri dari berbagai provinsi di Indonesia, mulai dari ujung barat hingga ujung timur. Sebelum menyampaikan materinya, ia bahkan memastikan kehadiran delegasi dari setiap provinsi sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka.
Prof. Din juga mengingatkan bahwa santri tidak boleh kalah semangat dengan siswa dari sekolah reguler. Ia juga menekankan peran besar santri dalam membangun bangsa.
“Tanpa santri, akhlak bangsa ini sudah runtuh,” ujar beliau, seraya menekankan pentingnya menjaga akhlak dan moralitas bangsa melalui pendidikan pesantren.
Mengakhiri pesannya, Prof. Din Syamsuddin menyampaikan kepada para santri agar belajar dengan rajin untuk mengimplementasikan nilai-nilai Islam yang berkemajuan.
“Santri Muhammadiyah harus bersemangat dan memiliki etos kuat dalam menjalankan Islam yang berkemajuan,” pungkasnya. (aminulloh fr)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News