Padang Mahsyar, Arena Pertanggungjawaban Manusia di Akhirat
Ilustrasi: istimewa
UM Surabaya

*) Oleh: Muhammad Nashihudin, MSi,
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur

Alam akhirat merupakan kehidupan manusia fase yang terakhir sehingga dijadikan alam penentuan surga atau neraka.

Sungguh, seorang muslim harus meyakini adanya alam akhirat yang merupakan rukun iman yang kelima.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ لَيَجْمَعَنَّكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيْهِ ۗ وَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ حَدِيْثًا

“Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan terjadinya. Siapakah yang lebih benar perkataan(Nya) daripada Allah?” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 87)

Seorang muslim harus yakin akan adanya penegakan hukum di Padang Mahsyar untuk mengadili semua ummat manusia dan mereka akan menerima balasan yang setimpal.
Mentadabburi ayat ayat berikut ini untuk menambah bekal demi menuju ke akhirat

1. Keadaan padang Mahsyar

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَا لَ وَ تَرَى الْاَ رْضَ بَا رِزَةً ۙ وَّحَشَرْنٰهُمْ فَلَمْ نُغَا دِرْ مِنْهُمْ اَحَدًا

“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau akan melihat bumi itu rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.”

وَعُرِضُوْا عَلٰى رَبِّكَ صَفًّا ۗ لَقَدْ جِئْتُمُوْنَا كَمَا خَلَقْنٰكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۢ ۖ بَلْ زَعَمْتُمْ اَ لَّنْ نَّجْعَلَ لَـكُمْ مَّوْعِدًا

“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. (Allah berfirman), “Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada pertama kali; bahkan kamu menganggap bahwa Kami tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (berbangkit untuk memenuhi) perjanjian.” (QS. Al-Kahf 18: Ayat 47- 48)

2. Ada orang orang yang diberikan kasih sayang ketika hari pembalasan

اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ مِيْقَا تُهُمْ اَجْمَعِيْنَ

“Sungguh, hari Keputusan (hari Kiamat) adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka semuanya,”

يَوْمَ لَا يُغْنِيْ مَوْلًى عَنْ مَّوْلًى شَيْـئًا وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ

“(yaitu) pada hari (ketika) seorang teman sama sekali tidak dapat memberi manfaat kepada teman lainnya, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan,”

اِلَّا مَنْ رَّحِمَ اللّٰهُ ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ

“kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Dia Maha Perkasa, Maha Penyayang.” (QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 40- 42)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini