UM Surabaya

Selain itu, kebijakan pemerintah juga difokuskan pada peningkatan akses pendidikan di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T). Upaya ini tidak hanya memperluas akses, tetapi juga mengurangi ketimpangan pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.

Di bidang peningkatan kualitas pendidikan, Asesmen Nasional yang dimulai pada tahun 2021 menjadi alat ukur penting bagi satuan pendidikan untuk menilai kinerja, termasuk kompetensi literasi, numerasi, dan karakter siswa. Data ini kemudian digunakan untuk menyusun rencana kerja perbaikan di setiap sekolah.

Dalam tiga tahun penerapan Kurikulum Merdeka, terlihat peningkatan signifikan dalam literasi dan numerasi di sekolah-sekolah yang telah mengadopsinya lebih awal dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang baru menerapkan kurikulum ini.

Peningkatan peringkat Indonesia dalam PISA 2022 menunjukkan perkembangan positif di bidang literasi sains, numerasi, dan membaca, masing-masing meningkat beberapa posisi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Selain peningkatan kualitas pendidikan, pemanfaatan teknologi menjadi bagian penting dalam mendukung para pendidik. Platform Merdeka Mengajar (PMM), meskipun tidak diwajibkan, menjadi alat bantu bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi mengajar sesuai kebutuhan siswa.

Lebih dari 4 juta guru telah menggunakan platform ini, dan sebagian besar dari mereka berasal dari wilayah pedesaan. Hal ini menunjukkan potensi besar dalam penggunaan teknologi digital untuk menjangkau daerah-daerah terpencil.

Salah satu contoh sukses pemanfaatan teknologi ini adalah Rapor Pendidikan, yang membantu kepala sekolah dalam merencanakan perbaikan secara lebih efisien. Dengan data yang tersaji secara otomatis, proses evaluasi menjadi lebih mudah. Pemanfaatan teknologi ini telah memberikan dampak besar, terutama dalam memperkuat kapasitas guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia.

Namun, masih ada banyak tantangan yang harus diatasi. Seperti yang disebutkan dalam penelitian oleh Anggraini dan Nugraheni (2024) di Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, rendahnya kualitas pendidikan di beberapa daerah terpencil menjadi hambatan dalam menciptakan SDM unggul. Tantangan ini meliputi kurangnya sarana dan prasarana, infrastruktur pembelajaran, serta rendahnya kesejahteraan tenaga pendidik.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di sektor pendidikan masih menunjukkan tantangan besar di Indonesia. Meskipun upaya terus dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, masalah seperti aksesibilitas, standar kualitas, dan kesenjangan pendidikan antarwilayah tetap menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini