Beasiswa Baznas untuk Menyiapkan Ilmuwan Filantropi Islam
Direktur Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah menyerahkan cindera mata kepada Ketua BAZNAS RI Prof Dr. Noor Achmad, MA (no.3 dari kiri) usai memberikan stadium general.
UM Surabaya

Penerima beasiswa program master (S2) dan doktoral (S3) konsentrasi Filantropi Islam dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia disiapkan sebagai duta zakat dan ilmuwan filantropi Islam. Hal itu disampaikan Ketua Baznas RI Prof. Dr. Noor Achmad, MA saat memberikan stadium general di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (22/10/2023).

”Mereka kami siapkan sebagai ilmuwan Filantropi Islam dan duta zakat infaq dan sedekah,” tandasnya di Hall Prof. Soewito Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hadir dalam kesempatan tersebut,di depaan Wakil Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof. Ahmad Tholabi dan Direktur Sekolah Pasca Sarjana Prof Zulkifli.

Beasiswa Baznas untuk Menyiapkan Ilmuwan Filantropi Islam
Penerima Beasiswa Program Master dan Doktoral di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

lebih lanjut Prof Noor Achmad menambahkan, kebutuhan akan literasi zakat bagi masyarakat Indonesia masih perlu didongkrak sehingga program beasiswa menjadi prioritas dan akan terus diupayakan.

“Ini salah satu program unggulan yang akan terus kami prioritaskan,” imbuhnya.

Mengambil tema “Membangun SDM Amil BAZNAS dan LAZ berkarakter dan Unggul”, ia berharap dapat meningkatkan sumberdaya manusia dan ilmuwan yang akan berperan penting dalam pengelolaan zakat baik di Baznas maupun di Lembaga Amil Zakat (LAZ).

“Tentu saja ini bagian dari upaya unutk meningkatkan literasi zakat dan meng-upgrade skill para amil yang menjadi ujung tombak pengelolaan dana umat,” ujarnya.

Dari program beasiaswa tersebut ditargetkan akan muncul puluhan jurnal international yang akan dibaca oleh dunia sehingga literasi dan informasi akat akan semakin masiv.

“ Setelah lulus kan pasti akan melahirkan jurnal yang dibaca dunia dan mereka juga bisa membaca literasi internasional filantropi Islam international,” pungkasnya.

Senada, Prof Ahmad Tholabi menambhakan potensi zakat di Indonesia saat ini sangat tinggi dan nilainya fantastis tapi pengumpulannya perlu terus ditingkatkan.

“Potensi zakat kita bisa sampai 300 triliun per tahun, saat ini baru 10 sampai 15 triliun per tahun,” ungkapnya.

Untuk mengelola potensi zakat yang besar maka dibutuhan SDM profesional dengan sistem manajemen yang efektif.

“Tentu ini kuncinya keberadaan amil zakat yang kompeten dan harus terus di-upgrade skill para amil sehingga menuju profesioal,” pungkasnya.

Diketahui, Program Beasiswa Filantropi Islam Baznas RI Bacth I, telah menerima 12 mahasiswa program Master (S2) dan Doktoral (S3). Penerima beasiswa telah mengkuti kuliah perdana sejak 10 – 24 Oktober di Kampus SPS UIN Syarif Hidayatulloh Ciputat Jakarta.

Para penerima beasiswa merupakan Amil Baznas dari berbagai daerah dan dari LAZ swasta. Setelah melalui seleksi ketat mereka dinyatakan diterima untuk meraih study untuk Program Pengkajian Islam Konsentrasi Filantropi Islam.

Peraih beasiswa akan mendapatkan pembiayaan (Sudy Cost) selama empat semester untuk S2 dan maksimal 8 semester untuk program doktoral.

“Mohon doanya, semoga study kami bermanfaat dilancarkan serta selesai sesuai dengan yang ditargetkan,“ ujar M. Roissudin, satu-satunya mahasiswa asal Jawa Timur yang diterima pada Program Doktoral Filantripi Islam. (red/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini