Muhammadiyah Gelar Program Inkubasi Kader Muballigh-Ulama di Tripoli, Libya
Fathurrahman Kamal. foto: tvmu
UM Surabaya

Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah kembali meluncurkan program Inkubasi Kader Mubaligh-Ulama Batch #4.

Program ini membuka kesempatan bagi 10 peserta, yang terdiri dari 5 putra dan 5 putri, untuk melanjutkan studi S-2 (Master) di Kulliyah ad-Da’wah (International Islamic Call College), Tripoli, Libya.

Dalam surat resmi yang diterbitkan pada 19 Rabiul Akhir 1446 H (23 Oktober 2024 M) dengan Nomor 327/I.2/E/2024, Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menginstruksikan kepada Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di seluruh Indonesia untuk melakukan seleksi calon kader mubaligh di wilayah masing-masing.

Peserta yang terpilih nantinya akan menjalani pendidikan dakwah di perguruan tinggi Islam terkemuka di Libya. Persyaratan yang harus dipenuhi calon peserta antara lain:

1. Usia maksimal 30 tahun.

2. Mampu berbahasa Arab dengan lancar, baik lisan maupun tulisan.

3. Memiliki hafalan Al-Qur’an minimal 10 juz, dibuktikan dengan syahadah tahfidz.

4. Bersedia berkhidmat di Persyarikatan Muhammadiyah, terutama di Majelis Tabligh.

Kader yang memenuhi syarat diharuskan mengumpulkan dokumen-dokumen seperti ijazah terakhir, transkrip nilai, syahadah hafalan Al-Qur’an, sertifikat kompetensi bahasa Arab, paspor, dan rekomendasi dari Majelis Tabligh PWM atau PDM.

Semua berkas tersebut harus dikirimkan paling lambat Sabtu, 26 Oktober 2024. Proses seleksi akhir akan dilakukan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara daring.

Untuk informasi lebih lanjut dan pengumpulan berkas, peserta dapat menghubungi Fajar Rachmadhani, Lc., M.Hum., Ph.D., di nomor 081332141540.

Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal Lc., MSI, menjelaskan pentingnya program ini dalam mencetak kader mubaligh yang memiliki kemampuan dakwah di tingkat global.

“Kami berharap program ini dapat mencetak mubaligh-ulama Muhammadiyah yang tidak hanya memiliki kemampuan ilmu agama yang mumpuni, tetapi juga mampu menjadi duta dakwah Muhammadiyah di kancah global,” ujar Fathurrahman Kamal, Rabu (23/10/2024).

Ia menambahkan, melalui program ini, Majelis Tabligh ingin memfasilitasi generasi muda Muhammadiyah untuk mendalami ilmu dakwah di pusat-pusat studi Islam terkemuka di Timur Tengah.

“Sehingga mereka dapat berperan lebih aktif dalam menyebarkan ajaran Islam yang berkemajuan,” tegasnya.

Program ini, imbuh dia, merupakan bagian dari inisiatif Tabligh Global dan Kerjasama Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang bertujuan untuk memperluas jangkauan dakwah Muhammadiyah di tingkat internasional. (wh)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini