Jangan Tertipu Ibadahmu, Akhir Hiduplah Penentunya
foto: biblicalmissiology
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana

Janganlah merasa puas dan tertipu oleh ibadahmu, seperti shalat, puasa, zakat, atau sedekah. Yang paling penting adalah keistiqamahan dalam menjalankan ajaran-Nya hingga akhir hayat.

Oleh karena itu, berdoalah kepada Allah agar senantiasa diberikan keistiqamahan dan kematian dalam keadaan husnul khatimah (akhir yang baik).

Jangan pula mencemooh orang lain atas dosa-dosanya. Sebaliknya, doakanlah agar Allah memberikan mereka petunjuk dan kesempatan untuk bertobat.

Jangan merasa lebih baik, karena bisa jadi Allah memberikan hidayah kepada mereka sementara kita sendiri terjerumus dalam dosa yang sama.

Ingatlah, kita tidak mengetahui apa yang telah Allah tetapkan untuk kita di Lauhul Mahfudz.

Yang menjadi barometer dalam kehidupan ini bukanlah amal-amal di tengah perjalanan, melainkan bagaimana akhir dari hidup kita.

Semoga Allah menetapkan kita dalam kebaikan hingga akhir hayat dan memberikan husnul khatimah.

Istikamahlah dalam Iman

Jalan menuju husnul khotimah adalah dengan tetap istikamah di jalan Allah. Rasulullah SAW sering berdoa memohon agar hatinya senantiasa diteguhkan dalam agama Allah:

يَا مُقَلِّبَ القُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ

“Ya muqollibal quluubi tsabbit qolbii ‘ala diinik”
“Wahai Zat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).

Selain doa di atas, ada tiga doa yang juga sering dibacakan Rasulullah dalam sujud terakhir:

اللهم إني أسألك حسن الخاتمة

Allahumma inni as’aluka husnal khotimah
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu husnul khatimah.”

اللهم ارزقني توبتا نصوحا قبل الموت

Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut
“Ya Allah, berilah aku rezeki tobat nasuha sebelum wafat.”

اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك

Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinik
“Ya Allah, wahai Sang Pembolak-balik Hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.”

Semoga Allah memudahkan kita untuk terus berpegang teguh pada agama-Nya dan meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang diridai-Nya. (*)

Referensi:

Al Bidayah Wa An-nihayayah oleh Ibnu Katsir, 6/323.

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini