Terbang ke Eropa, Dosen UMM Temukan Inspirasi Baru di Portugal
Sholahuddin Al Fatih (empat dari kiri) ) mengikuti program Erasmus+ Teaching-Mobility University of Minho. foto: ist
UM Surabaya

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus mengukuhkan posisinya di kancah internasional dengan menjalin kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi di seluruh dunia.

Salah seorang dosen Fakultas Hukum UMM, Sholahuddin Al Fatih, S.H., M.H., berhasil terbang ke Portugal untuk mengikuti program Erasmus+ Teaching Mobility di University of Minho (UMinho) selama lima hari pada Oktober ini.

Program ini memberikan kesempatan kepada dosen untuk berbagi pengetahuan dan berdiskusi mengenai berbagai aspek akademik serta pengalaman praktis di kampus, termasuk pembelajaran bahasa Portugis.

Fatih, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa pengalamannya di Portugal bukan hanya sebatas diskusi tentang sistem hukum, melainkan juga memperdalam pemahaman tentang kehumasan.

Ia belajar tentang komunikasi yang efektif dan cara membangun kepercayaan diri mahasiswa baru. Salah satu inisiatif menarik dari UMinho yang menarik perhatiannya adalah program branding mereka, “Show UMinho,” yang berfungsi sebagai internalisasi nilai-nilai kampus kepada mahasiswa baru.

Ia menilai bahwa program branding ini sangat efektif, karena mahasiswa baru akan langsung terpapar pada nilai-nilai kampus sejak awal mereka memasuki lingkungan akademik.

Selain itu, Fatih juga mencatat perbedaan signifikan dalam manajemen dan metode pembelajaran di UMinho dibandingkan dengan perguruan tinggi di Indonesia.

Di sana, sistem pembelajaran yang fleksibel memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk belajar dengan maksimal, tanpa adanya intimidasi antara dosen dan mahasiswa.

“Ada tiga hal positif yang ingin saya bawa ke kampus. Pertama, mengenai metode pembelajaran yang fleksibel, sehingga tidak memberatkan mahasiswa. Lalu, program branding kampus yang lebih terstruktur terkait bagaimana membangun kenyamanan lingkungan kampus dari internalisasi nilai slogan tersebut. Dan yang terakhir, terkait menciptakan keamanan, kenyamanan, dan menghargai orang lain,” jelas dia.

Di samping belajar banyak hal di area kampus, Fatih juga berkesempatan melakukan field trip ke beberapa perpustakaan dan tempat bersejarah di Braga.

Ia mengaku kagum terhadap sejarah dan budaya di sana, mulai dari cerita di balik Kota Braga yang memiliki sejarah panjang dalam berdirinya negara Portugal hingga budaya masyarakat yang sangat mengutamakan keamanan pejalan kaki.

Fenomena menarik lainnya tentang rumah makan Portugal adalah kualitas kontrol kebersihan dan keamanan makanan.

Fatih juga menyoroti pentingnya keberadaan asosiasi sesama pengguna bahasa Indonesia. Menurutnya, hal itu sangat membantu dalam membentuk perkumpulan yang positif, sehingga memudahkan proses adaptasi di lingkungan baru.

Ia berharap dapat menyerap dan menyalurkan banyak ilmu serta inovasi selama belajar di UMinho yang nantinya bermanfaat juga bagi UMM. (din/wil/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini