Risalah Tauhid Muhammad Abduh: Antara Rasionalisme dan Tradisi Islam Jawa
UM Surabaya

*) Oleh: Muhammad Roissudin,
Mahasiswa Doktoral Studi Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Buku Risalah Tauhid karya Muhammad Abduh bukan hanya merupakan karya teologis, tetapi juga menjadi titik temu antara pemikiran modern dan tradisi Islam yang telah lama berkembang, khususnya dalam konteks masyarakat Islam tradisional di Jawa.

Masyarakat Jawa dikenal dengan praktik keagamaan yang berintegrasi dengan budaya lokal, dan pemikiran Abduh memberikan tantangan serta kesempatan untuk memahami lebih dalam ajaran tauhid melalui pendekatan rasional.

Di Jawa, praktik keagamaan sering kali menekankan aspek ritual dan simbolik yang berakar pada nilai-nilai budaya lokal.

Pemikiran Abduh, yang mengedepankan pendekatan rasional dalam memahami ajaran Islam, sering kali dipandang bertentangan dengan pendekatan tradisional tersebut.

Namun, justru di sinilah terdapat potensi untuk memadukan nilai-nilai lokal dengan pemahaman tauhid yang lebih universal, sehingga masyarakat dapat memperkuat identitas keislaman mereka tanpa meninggalkan tradisi.

Para peneliti sebelumnya, seperti M. Amin Abdullah dalam buku Islam dan Kebudayaan, menegaskan bahwa integrasi antara Islam dan budaya lokal merupakan bagian dari dinamika sosial yang terus berlangsung.

Pemikiran Abduh yang menekankan rasionalitas dipandang sebagai upaya untuk menciptakan keseimbangan antara nilai-nilai tradisi dan agama, serta memperkuat identitas keagamaan yang inklusif.

Azyumardi Azra dalam Jaringan Ulama Timur Tengah dan Nusantara juga menyoroti pentingnya pemahaman kontekstual dalam membaca teks-teks klasik, termasuk Risalah Tauhid.

Pendekatan ini memungkinkan masyarakat untuk memahami ajaran tauhid tidak hanya sebagai doktrin yang kaku, tetapi sebagai sesuatu yang hidup dan relevan dengan kondisi masyarakat lokal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini