*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
Malik bin Dinar rahimahullah berkata:
البكاء على الخطيئة يحط الذنوب، كما تحط الريح الورق اليابس.
“Menangisi kesalahan akan menggugurkan dosa-dosa, sebagaimana angin menggugurkan daun kering.” (Ar-Riqqah wal Buka’, karya Ibnu Abid Dunya, No. 25).
Saudaraku,
Kelahiran setiap manusia pasti diakhiri dengan kematian. Saat engkau lahir, engkau tidak tahu siapa yang mengeluarkanmu dari rahim ibumu. Begitu pula saat kau mati, engkau takkan tahu siapa yang akan memasukkanmu ke dalam liang kubur.
Di saat kelahiran, engkau dibersihkan dan dimandikan. Dan ketika mati, engkau pun akan dibersihkan dan dimandikan kembali. Engkau tak pernah tahu siapa yang tersenyum bahagia di hari kelahiranmu, dan siapa yang menangis di hari kematianmu.
Di perut ibumu, engkau terjepit di tempat yang sempit dan gelap. Ketika mati, engkau juga akan terjepit di tanah yang sempit dan gelap. Saat engkau dilahirkan, mereka menutupmu dengan kain. Di hari kematianmu, engkau pun akan dikafani.
Ketika engkau beranjak dewasa, banyak orang akan menanyakan kabar dan prestasimu. Namun saat engkau mati, pertanyaan yang akan kau terima hanyalah tentang amalmu. Oh, betapa dekatnya hari itu.
Oleh karena itu, jangan pernah berbangga dengan harta benda atau ilmu yang kita miliki. Kita lahir dalam keadaan kosong, tanpa membawa apa-apa. Allah Azza wa Jalla memberikan semua kenikmatan ini kepada kita:
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl: 78).
Maka, ingatlah bahwa hanya amal yang akan bernilai untuk kehidupan akhirat kita nanti. Jangan biarkan kesombongan menguasai hati kita; fokuslah pada perbuatan baik dan amal yang akan mengantarkan kita pada kebahagiaan abadi. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News