Kemerdekaan Sejati Itu Melawan Penjajahan Nafsu dalam Diri
foto: lankabangla
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd,
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“The one who has no control over his desires has no control over his mind.”
(Siapa yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya, maka dia tidak bisa mengendalikan pikirannya) ”

Kemerdekaan yang kita rayakan setiap tahun bukan hanya tentang terbebas dari penjajahan fisik, tetapi juga tentang meraih kemerdekaan sejati—yaitu kebebasan dari belenggu hawa nafsu yang kerap menjerat kita.

Nafsu yang tak terkendali layaknya penjajah dalam diri, yang menguasai pikiran dan tindakan, bahkan menjauhkan kita dari nilai-nilai kemanusiaan.

Allah SWT telah memperingatkan bahaya mengikuti hawa nafsu dalam firman-Nya:

وَلَا تَتَّبِعِ ٱلْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ

“Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu dan keinginanmu, yang dapat menyesatkan kamu dari jalan Allah.” (QS. Shaad: 26)

Ayat ini jelas mengingatkan kita bahwa mengikuti hawa nafsu bisa membawa kita jauh dari jalan yang benar.

Seperti yang disampaikan oleh Imam Al-Ghazali, nafsu adalah musuh terbesar manusia. Ia mengibaratkan nafsu sebagai binatang buas yang terus berusaha menguasai diri.

Merdeka dari penjajahan nafsu adalah perjuangan seumur hidup. Dengan mengendalikannya, kita dapat mencapai ketenangan batin, meningkatkan kualitas hidup, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Mari jadikan momen kemerdekaan ini sebagai pengingat untuk terus berjuang melawan hawa nafsu dan meraih kemerdekaan yang sesungguhnya.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini