Pemimpin Adil, Sosok yang Dirindukan dan Dilindungi Allah
Ilustrasi: iidmglobal
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana

Pemimpin yang adil memiliki kedudukan istimewa di mata Allah SWT. Mereka yang memimpin dengan keadilan bukan hanya menjaga kesejahteraan umatnya, tetapi juga memperoleh perlindungan dari Allah.

Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam bukunya, Ensiklopedi Muslim, Rasulullah saw telah menjelaskan tentang tujuh golongan yang akan berada di bawah naungan Allah SWT pada hari kiamat.

Di antaranya adalah pemimpin yang adil dan orang-orang yang senantiasa berzikir karena takut kepada-Nya.

Dari hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda bahwa Allah akan menaungi tujuh kelompok, salah satunya adalah pemimpin yang adil.

Hadis ini menempatkan pemimpin yang adil sebagai golongan pertama, menggarisbawahi pentingnya kehadiran pemimpin yang memperhatikan keadilan bagi masyarakatnya.

Ulama menjelaskan bahwa posisi pertama ini mencerminkan bahwa pemimpin adil adalah sandaran bagi masyarakat, terutama bagi kaum dhuafa dan mereka yang terpinggirkan.

Pemimpin adil memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan kebijakan dengan bijaksana, memberikan kesempatan setara kepada semua, serta meluruskan kesalahan yang muncul di masyarakat.

Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki juga menekankan bahwa istilah pemimpin mencakup siapa pun yang bertanggung jawab, baik itu seorang kepala rumah tangga, guru, atau pejabat negara.

Keadilan dalam memimpin tidak dibatasi oleh jenis kelamin atau jabatan, namun berlaku bagi siapa saja yang mengemban amanah untuk menegakkan keadilan.

Rasulullah saw juga menyampaikan bahwa pemimpin yang adil adalah mereka yang paling dekat dengan Allah di hari Kiamat.

Dalam hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, disebutkan bahwa manusia yang paling dicintai Allah dan terdekat tempat duduknya di hari Kiamat adalah pemimpin yang adil, sementara pemimpin zalim adalah yang paling jauh dan paling dibenci oleh-Nya.

Kehadiran pemimpin yang adil menjadi solusi bagi kesejahteraan bangsa. Ki Hajar Dewantara, salah satu contoh pemimpin besar Indonesia, menyuarakan prinsip kepemimpinan yang ideal, “Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani,” yakni memimpin dengan teladan, membangun semangat di tengah, dan memberikan dorongan dari belakang.

Dalam konteks Indonesia, pemimpin yang adil adalah solusi bagi permasalahan bangsa yang semakin kompleks.

Dengan hadirnya pemimpin yang mengutamakan keadilan, kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat akan terwujud, serta kesejahteraan masyarakat yang merata dapat dirasakan di seluruh penjuru negeri. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini