Ketidakpastian Hidup dan Kepastian Kematian
Kadang, kita merasa seolah-olah masih memiliki banyak waktu untuk melakukan perubahan, memperbaiki kesalahan, atau memulai kebaikan baru. Padahal, seperti yang Allah SWT firmankan:
“Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok; dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34)
Ayat ini mengingatkan bahwa segala sesuatu di dunia ini hanyalah sementara, dan hanya Allah yang Maha Tahu tentang kapan ajal akan menjemput kita.
Oleh sebab itu, selagi masih diberi kesempatan, jangan menunda untuk berbuat baik dan memperbaiki diri.
Amal saleh dan kebajikan adalah bekal terbaik yang bisa kita bawa ke alam akhirat kelak, bahkan ketika kita telah tiada, amal kebaikan kita akan tetap dikenang oleh mereka yang kita tinggalkan dan tercatat di sisi Allah SWT.
Tidak ada yang tahu kapan waktu kita akan habis, oleh karena itu, kita harus selalu memanfaatkan setiap waktu untuk berbuat baik dan berbicara dengan lisan yang baik. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, maka Allah jadikan ia paham dalam urusan agamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kebaikan adalah bekal abadi yang akan menyertai kita di akhirat. Bahkan jika dunia tidak mengenang nama kita, amal shalih yang kita lakukan akan menjadi saksi dan membawa kita kepada kebahagiaan yang hakiki. Seperti disebutkan dalam hadits:
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)
Dengan kata lain, setiap kesempatan yang Allah berikan kepada kita adalah peluang untuk menambah amal kebaikan yang akan tetap bermanfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
Menghindari Kelalaian dengan Mengingat Kematian
Kita sering kali terbuai oleh waktu, merasa seolah hidup akan terus berjalan seperti hari-hari kemarin.
Padahal, kematian bisa datang kapan saja. Rasulullah SAW pernah mengingatkan bahwa orang yang paling cerdas adalah yang selalu mengingat kematian dan bersiap-siap untuk kehidupan setelahnya.
Dengan mengingat kematian, kita akan terdorong untuk selalu mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat, menghindari perbuatan sia-sia, dan berusaha untuk semakin dekat kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. Al-‘Ankabut: 57)