UM Surabaya

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Meskipun Allah telah mengutamakan sebagian nabi, kita diingatkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 136 agar tidak membeda-bedakan para nabi dan rasul. Allah berfirman:

“قُولُوا۟ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَآ أُنزِلَ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْمَـٰعِيلَ وَإِسْحَـٰقَ وَيَعْقُوبَ وَٱلْأَسْبَاطِ وَمَآ أُوتِىَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَآ أُوتِىَ ٱلنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍۢ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ”

“Katakanlah, ‘Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami berserah diri kepada-Nya.’” (QS. Al-Baqarah: 136)

Dalam QS. Ali Imran ayat 84, Allah juga mengingatkan hal yang sama, bahwa kita sebagai umat tidak seharusnya membeda-bedakan para nabi dan rasul Allah.

Bahkan dalam sebuah hadis sahih, ketika seorang Yahudi menyebut Nabi Musa sebagai yang paling mulia di antara manusia, Nabi Muhammad saw segera menegur dan mengingatkan para sahabat untuk tidak melebihkan beliau di atas para nabi lainnya.

Jamaah Salat Jumat yang dimuliakan Allah,

Pesan dari Nabi Muhammad saw ini mengandung makna yang dalam. Perbedaan derajat antara para nabi adalah hak Allah semata.

Kita sebagai umat bukanlah penentu derajat atau keutamaan mereka, melainkan tugas kita adalah beriman kepada seluruh nabi dan mengakui risalah mereka.

Sebagaimana dijelaskan oleh ulama besar Ibnu Katsir, umat tidak perlu mengistimewakan satu nabi di atas nabi lainnya.

Cukup bagi kita untuk meyakini, mengikuti ajaran mereka, dan tidak mencari-cari siapa yang paling utama.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Sebagai umat Nabi Muhammad saw, kita juga wajib meneladani beliau karena Allah SWT menyebut beliau sebagai suri teladan terbaik dalam QS. Al-Ahzab ayat 21:

“لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا”

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Maka, mari kita teguhkan keyakinan kita kepada seluruh nabi dan rasul Allah, serta tidak terjebak dalam perdebatan mengenai siapa yang lebih utama di antara mereka.

Allah telah memberikan tugas dan keistimewaan bagi setiap nabi sesuai dengan hikmah-Nya.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk memahami ajaran-Nya dengan benar, serta menjadikan kita sebagai umat yang mencintai seluruh nabi dan rasul tanpa membeda-bedakan. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.

أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini