Muhammad Ahsanul Fikri, yang karib disapa Fikri, adalah seorang pebisnis muda sekaligus wisudawan berprestasi dari Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Fikri berhasil menyelesaikan studi sarjananya dalam waktu singkat, hanya 3 tahun 9 bulan, dengan prestasi cemerlang, baik di dunia akademik maupun kewirausahaan.
Pada tahun 2023, Fikri meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (DIKTI) melalui program Pembinaan Mahasiswa Wirausahawan (P2MW) untuk proyek inovatifnya di bidang daur ulang plastik.
Hal ini menjadi bukti nyata komitmennya yang tidak hanya terlihat dalam dunia akademik, tetapi juga dalam dunia bisnis yang tengah ia geluti.
Perjalanan Fikri di dunia bisnis dimulai sejak ia lulus SMK pada 2018. Berawal dari menjadi makelar jasa fabrikasi, ia terus mengembangkan usaha yang kini dikenal dengan nama PT Nawasena Karya Prima.
Pada 2020, Fikri memutuskan untuk melanjutkan studi di Umsida guna memperluas wawasan dan membangun jaringan bisnis yang lebih luas.
Fikri memanfaatkan waktu kuliah kelas malam yang fleksibel untuk membagi waktunya antara studi dan mengelola bisnis.
“Saya memilih kuliah kelas malam agar lebih fleksibel. Dengan demikian, saya bisa fokus mengembangkan usaha saya,” ujarnya.
Saat ini, PT Nawasena Karya Prima telah berkembang pesat, melayani lebih dari 100 perusahaan dan memiliki sekitar 60 karyawan.
“Saya tidak pernah menyangka usaha ini bisa berkembang sejauh ini, bahkan bisa memiliki banyak karyawan dan klien,” tambah Fikri dengan bangga.
Bagi Fikri, manajemen waktu adalah kunci kesuksesannya. Ia selalu berusaha memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan berpikir jangka panjang, terutama di usia muda.
“Waktu bukan alasan untuk tidak menyelesaikan studi dengan baik. Saya sebagai pelaku usaha hampir tidak ada waktu untuk bermain atau menyia-nyiakan waktu. Selagi masih muda, tidak ada salahnya untuk menggunakan waktu dengan bijak dan berpikir jangka panjang,” terang Fikri.
Keberhasilan Fikri dalam mengelola waktu antara kuliah dan bisnis membuktikan bahwa keduanya bisa berjalan beriringan.
Prestasi yang ia raih di dunia akademik, termasuk konversi nilai menjadi A berkat pencapaiannya di bidang kewirausahaan, semakin mempermudahnya untuk menyelesaikan studi lebih cepat.
Fasilitas kuliah yang fleksibel di Umsida mempermudah Fikri untuk menjalani bisnis dan akademiknya.
“Saya sangat merasa beruntung kuliah di Umsida, terutama karena waktu kuliah yang fleksibel. Saya bisa meraih konversi nilai A berkat prestasi yang saya raih di bidang kewirausahaan,” jelasnya.
Selain berprestasi di bidang akademik dan bisnis, Fikri juga merasa beruntung bertemu dengan pendamping hidupnya di kampus.
“Selain berprestasi, saya juga merasa beruntung berkuliah di Umsida karena di sini saya menemukan pendamping hidup saya. Setelah lulus, kami akan melangsungkan pernikahan minggu depan,” ungkap Fikri dengan bahagia.
Motivasi Fikri sederhana, yaitu untuk sukses di bidang kewirausahaan yang ia tekuni. Keberhasilannya memperoleh pendanaan dari DIKTI untuk proyek daur ulang plastik bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga menjadi dorongan baginya untuk terus berinovasi dalam dunia bisnis.
“Saya sangat senang, terutama karena prestasi ini sesuai dengan bidang yang saya tekuni, yaitu kewirausahaan,” kata Fikri penuh semangat.
Fikri menginspirasi banyak mahasiswa di Umsida untuk selalu berpikir produktif dan memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Dengan manajemen waktu yang baik dan tekad yang kuat, ia membuktikan bahwa kesuksesan di dunia akademik dan kewirausahaan bisa dicapai sekaligus.
“Bagi saya, tidak ada duka selama kuliah di Umsida. Saya tidak pernah merasa kesulitan menjalani studi di sini,” tutupnya. (indah nurul ainiyah)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News