Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Prof Dr Abdul Mu’ti menyampaikan, program makan siang bergizi yang digagas Presiden Prabowo Subianto tidak sekedar untuk meningkatkan gizi siswa. Namun berbarengan dengan pelaksanaan program itu ada pembentukan karakter bagi para siswa.
“Dengan program makan siang di sekolah, siswa dididik untuk mengembangkan empati, menghormati orang lain karena nanti perlu antre, juga melatih kemandirian, karena sehabis makan, para siswa diminta untuk membersihkan piring sendiri, tidak ditaruh begitu saja. Juga kedisiplinan, misalnya tidak lupa berdoa,” ujar Abdul Mu’ti dalam acara Milad ke-112 Muhammadiyah yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo, pada Sabtu (16/11/2024).
Abdul Mu’ti lantas mencontohkan pengalaman dia baru baru ini di Akmil Megelang saat makan bersama dengan Presiden Prabowo, yakni makan terpimpin. Ada aba-aba untuk memulai dengan berdoa, setelah selesai juga diakhiri doa. “Yang saya tahu itu demokrasi terpimpin ternyata ada makan terpimpin,” ujarnya.
Ditambahkanya, untuk program makan bergizi gratis yang akan dilaunching Januari 2025 mendatang, Kementerian Dikdasmen dalam hal ini di sekolah- sekolah hanya ketempatan. Ada Badan Pangan Nasional sebagai leading sektornya. Namun pihaknya berkepentingan untuk menjadian program tersebut tidak semata upaya pemenuhan dan peningkatan gizi para siswa namun juga pembentukan karakter.
“Jadi makan siang sebagai pembelajaran banyak hal, termasuk juga bagaimana para siswa nanti tidak menjadikan makanan tidak mubazir, itu tuntunan agama sangat jelas. Tidak boleh ada makanan terbuang, mubazir,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Mu’ti juga menyampaikan apresiasi terhadap program makan bergizi gratis yang menjadi bagian dari agenda Milad ke-112 Muhammadiyah di Jawa Timur. Menurutnya, jika PWM Jatim ingin berkolaborasi dengan program pemerintahan Presiden Prabowo, maka program tersebut sebaiknya dijalankan secara berkesinambungan selama satu tahun penuh.
“Dengan makan bergizi, fisik dan psikis anak-anak Indonesia dapat diperbaiki,” ujarnya. generasi saat ini.
Mendikdasmen juga memberikan apresiasi kepada SMAMITA yang telah menjadikan sekolah sebagai “rumah kedua” bagi siswa. Program full day school seperti di SMAMITA, menurutnya, merupakan inovasi yang menantang untuk diterapkan secara luas mengingat kebijakan pendidikan saat ini.
Tampak hadir dalam Milad ke 112 Muhammmadiyah di Smamita Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono, Sekretaris PMW Jatim Prof Dr Biyanto dan jajaran pimpinan wilayah lainnya, para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim dan jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo. (suyono)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News