Rahasia Perjalanan ke Alam Barzakh: Hikmah dan Pelajaran bagi Kehidupan Akhirat
foto: twitter
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana

Di alam kubur, setiap orang akan menghadapi ujian yang berat. Hanya orang beriman yang dapat menghadapi ujian ini dengan mudah, karena Allah Ta’ala akan meneguhkan mereka. Sebaliknya, orang kafir dan munafik tidak akan mampu lulus dari ujian tersebut.

Tiga Pertanyaan Mendasar di Alam Kubur

Di alam kubur, setiap manusia akan ditanya tiga perkara mendasar, yaitu:

Siapa Rabb kita?
Siapa Nabi kita?
Apa agama kita?

Sekilas, kita mungkin berpikir bahwa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini mudah. Namun, sesungguhnya, hanya orang-orang beriman yang akan mampu menjawabnya dengan lancar karena Allah Ta’ala meneguhkan hati mereka.

Perjalanan Ruh di Alam Kubur: Kisah dari Hadits Rasulullah

Hadis panjang al-Bara’ bin ‘Azib yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dinyatakan shahih oleh Imam al-Hakim dan Syaikh al-Albani menceritakan perjalanan ruh manusia di alam kubur. Berikut penjelasan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai keadaan orang mukmin dan kafir di alam kubur:

Keadaan Orang Mukmin

Suatu hari, kami mengantarkan jenazah salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari golongan Anshar. Sesampainya di perkuburan, liang lahad masih digali. Rasulullah duduk menanti dan kami pun duduk di sekitarnya dengan diam, seolah-olah di atas kepala kami ada burung gagak yang hinggap. Rasulullah memainkan sepotong dahan di tangannya ke tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda:

“Mohonlah perlindungan kepada Allah dari azab kubur!” (Beliau mengulangi perintah ini dua atau tiga kali).

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Seandainya seorang mukmin telah tidak lagi menginginkan dunia dan telah mengharapkan akhirat, turunlah para malaikat bermuka cerah seperti sinar matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga, lalu duduk di sekeliling mukmin tersebut sejauh mata memandang. Malaikat pencabut nyawa pun datang, dan dengan lembut berkata: ‘Wahai jiwa yang tenang, keluarlah engkau menuju ampunan dan keridaan Allah.”

Nyawa mukmin itu keluar dengan mudah, seperti air yang mengalir dari mulut kendi. Nyawa tersebut lalu dibungkus dengan kafan surga dan diberi wewangian surga hingga tercium aroma yang sangat harum.

Keadaan Orang Kafir

Sebaliknya, saat orang kafir berada di ambang kematian, mereka tidak mengharapkan akhirat dan masih mencintai dunia. Malaikat bermuka hitam akan turun membawa kain kasar, duduk di sekelilingnya, lalu malaikat pencabut nyawa berkata:

“Wahai jiwa yang hina, keluarlah engkau menuju kemurkaan dan kemarahan Allah!”

Nyawa orang kafir itu akan sulit keluar, seperti menarik besi beruji yang menempel di kapas basah. Setelahnya, nyawa tersebut dibungkus kain kasar dan mengeluarkan bau busuk seperti bangkai.

Tiga Pertanyaan dan Nasib di Alam Kubur

Setelah ruh kembali ke jasad di kubur, datanglah dua malaikat yang akan mengajukan tiga pertanyaan:

Siapakah Rabbmu?

Orang mukmin menjawab dengan yakin: “Rabbku adalah Allah.”
Orang kafir atau munafik hanya berkata, “Hah hah… aku tidak tahu.”
Apakah agamamu?

Orang mukmin menjawab: “Agamaku adalah Islam.”
Orang kafir dan munafik tetap menjawab, “Aku tidak tahu.”
Siapakah orang yang diutus kepada kalian?

Orang mukmin menjawab: “Beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Orang kafir dan munafik tetap berkata, “Aku tidak tahu.”

Pelajaran dari Alam Barzakh

Kisah ini menegaskan bahwa tidak semua orang mampu menjawab tiga pertanyaan kubur dengan mudah.

Orang beriman diberikan keteguhan hati oleh Allah Ta’ala, sementara orang kafir dan munafik akan menghadapi kesulitan.

Oleh karena itu, persiapkanlah iman dan amal shaleh di dunia agar kita mampu menghadapi kehidupan setelah kematian dengan baik. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini