UM Surabaya

Simbol Keagamaan Sebagai Perekat

Dalam praktik keagamaan, selain pengamalan ajaran agama yang mengedepankan sikap toleransi dan moderasi, simbol-simbol keagamaan juga memegang peranan penting dalam menjaga kerukunan.

Simbol-simbol ini, meskipun sering kali dianggap kurang penting, ternyata memiliki nilai yang sangat dalam, terutama dalam meningkatkan penghormatan terhadap perbedaan agama.

Dr. Samsul Hidayat, MA, dosen IAIN Pontianak dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat, menekankan pentingnya edukasi tentang simbol-simbol agama lainnya dalam rangka menumbuhkan sikap moderat.

Pada 9 November 2024, Dr. Samsul Hidayat mengadakan Workshop Edukasi dan Sosialisasi Simbol Keagamaan di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya yang melibatkan perwakilan dari sebelas sekolah menengah.

Workshop ini bertujuan untuk menanamkan sikap moderat dan menghargai perbedaan dalam rangka menjaga kerukunan di masyarakat.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Geertz, agama sebagai sistem budaya tidak dapat dipisahkan dari simbol-simbol keagamaan yang dimiliki oleh setiap agama.

Melalui simbol-simbol ini, umat beragama dapat mengungkapkan keyakinannya dengan cara yang menghargai perbedaan agama lain.

Dengan memahami simbol-simbol keagamaan dari agama lain, kita tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang makna peribadatan, tetapi juga mengembangkan sikap saling menghargai dalam kehidupan sehari-hari.

Toleransi dan moderasi dalam beragama harus terus dibangun melalui pendidikan, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sosial.

Memahami dan menghargai simbol-simbol keagamaan agama lain adalah langkah penting dalam mewujudkan Indonesia yang rukun, harmonis, dan penuh toleransi, sesuai dengan prinsip dasar negara kita, Bhinneka Tunggal Ika. (*)

*) Artikel ini tayang di suaramuhammadiyah.id

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini